Ulasan
Makna Perjuangan dan Cinta di Balik Novel Lotus In The Mud

Yoursay.id - Hidup tak selalu tentang keindahan, tetapi tentang bagaimana seseorang bertahan di tengah lumpur kehidupan dan tetap berusaha mekar seperti bunga lotus. Itulah pesan mendalam yang disampaikan Annelie melalui novelnya Lotus In The Mud.
Dengan gaya bahasa yang puitis, kisah ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa setiap luka, air mata, dan kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan bagian dari proses menuju kedewasaan dan penerimaan diri.
Novel ini berfokus pada dua karakter utama yang sama-sama terluka: Audine dan Ocean. Keduanya digambarkan sebagai sosok yang rapuh, terjebak dalam masa lalu dan rasa sakit yang membentuk cara pandang mereka terhadap dunia.
Audine, digambarkan seperti “peri bunga” yang sayapnya patah, lembut tapi menyimpan luka mendalam. Sementara Ocean, sebagaimana namanya, adalah lautan yang luas namun sunyi dan penuh misteri. Ia menyimpan kesedihan yang tak terlihat, seolah sedang tenggelam dalam samudranya sendiri.
Pertemuan mereka bukanlah kebetulan, melainkan takdir yang mengikat dua jiwa yang sama-sama mencari cahaya di balik kegelapan. Melalui interaksi mereka, pembaca diajak menyelami kisah tentang bagaimana cinta tidak selalu datang dalam bentuk yang sempurna, melainkan dalam bentuk saling memahami dan menyembuhkan.
Keindahan novel Lotus In The Mud terletak pada cara Annelie membangun emosi dengan lembut namun dalam. Dialog-dialognya terasa realistis dan penuh makna, membuat pembaca seolah ikut merasakan getir dan hangatnya hubungan antara dua tokoh tersebut.
Setiap bab terasa seperti potongan perjalanan spiritual, tentang kehilangan, penerimaan, dan keberanian untuk kembali percaya pada kebahagiaan.
Tema utama novel ini adalah perjuangan untuk bangkit dari keterpurukan. Sama seperti bunga lotus yang tumbuh di air keruh, Audine dan Ocean membuktikan bahwa dari masa lalu yang kelam pun bisa lahir sesuatu yang indah.
Annelie menggambarkan proses itu dengan sangat manusiawi—tidak tergesa, tidak berlebihan, tapi perlahan mengalir dan meninggalkan kesan mendalam di hati pembaca.
Selain kisah cinta, Lotus In The Mud juga menyentuh sisi persahabatan dan makna ketulusan. Ada banyak refleksi hidup yang bisa diambil, terutama tentang pentingnya menerima diri sendiri dan memahami bahwa setiap orang memiliki luka yang tidak terlihat.
Dalam beberapa bagian, pembaca mungkin akan merasa tersentuh oleh narasi yang sederhana namun menyentuh hati, seolah sedang bercermin pada pengalaman sendiri.
Secara keseluruhan, Lotus In The Mud bukan sekadar kisah romansa. Ini adalah perjalanan dua manusia yang berjuang keluar dari luka masing-masing dan menemukan arti kebahagiaan sejati.
Annelie berhasil mengemas kisah ini dengan gaya penulisan yang lembut, penuh perasaan, dan mudah diikuti oleh pembaca dari berbagai kalangan.
Menurut saya, Lotus In The Mud adalah salah satu novel yang layak dibaca bagi siapa pun yang sedang berjuang menghadapi masa sulit.
Ceritanya memberi pengingat bahwa tidak apa-apa jika hidup terasa berat, karena dari kegelapan itu bisa tumbuh sesuatu yang indah seperti bunga lotus di tengah lumpur. Novel ini tidak hanya menyentuh sisi emosional, tapi juga memberi kehangatan dan harapan bagi pembacanya.
Novel yang saya baca ini juga hadir dengan tampilan baru atau sampul buku terbarunya dengan nuansa pink dan hijau. Kemudian ada penambahan special chapter juga menuju part 2 pun ada di bagian isi novel.





