Ulasan
Novel Novel Let's Make A Scene: Kisah Dua Aktor yang Terjebak dalam Skenario Cinta

Yoursay.id - "Let’s Make a Scene" adalah novel romansa kontemporer karya Laura Wood yang memadukan elemen “fake dating”, “enemies to lovers”, dan “second chance romance” dengan latar belakang dunia industri film. Melalui kisah yang sarat akan nostalgia, ketegangan emosional, dan dinamika karakter yang kompleks, Laura Wood mengajak pembaca menyelami kehidupan dua aktor yang terperangkap dalam kebohongan publik demi karier dan bagaimana dari kepura-puraan itu tumbuh benih cinta yang tulus.
Cerita berfokus pada dua karakter utama, Cynthia Taylor dan Jack Turner Jones. Tiga belas tahun sebelum cerita utama berlangsung, keduanya menjadi lawan main dalam sebuah film periode klasik Inggris yang sangat populer. Cynthie saat itu adalah aktris muda penuh semangat namun canggung, sementara Jack adalah aktor muda berbakat dari keluarga terkenal yang merupakan anak seorang bintang film ternama.
Hubungan mereka sejak awal tidak berjalan mulus. Jack menganggap Cynthie kurang profesional dan tidak serius dalam berakting, sementara Cynthie merasa tertekan oleh sikap Jack yang arogan dan standar industri yang menekannya. Namun, chemistry antara mereka di layar justru sangat kuat, dan produser memutuskan untuk menciptakan hubungan palsu antara mereka demi mendongkrak popularitas film. Cynthie dan Jack, terpaksa menjalani kehidupan sebagai “pasangan selebriti” di mata publik.
Waktu berlalu. Saat novel dimulai, Cynthie sedang berada dalam masa sulit. Kariernya stagnan setelah skandal yang menimpanya, dan ia menarik diri dari dunia hiburan. Di sisi lain, Jack justru sedang berada di puncak karier. Takdir mempertemukan mereka kembali ketika produser film lama mereka berencana membuat versi remake dari film tersebut dan meminta mereka kembali sebagai pemeran utama.
Untuk memulihkan reputasi film dan meningkatkan antusiasme publik, mereka sekali lagi diminta berpura-pura menjadi pasangan di depan media. Sementara kamera mengikuti mereka dalam proyek dokumenter, keduanya harus menghadapi luka lama yang belum sepenuhnya sembuh dan perasaan baru yang perlahan tumbuh kembali.
Salah satu kekuatan utama dari "Let’s Make a Scene" adalah penggambaran karakter yang mendalam dan realistik. Cynthie, sebagai tokoh utama perempuan, tampil sebagai sosok yang kompleks, rentan namun kuat, takut namun berani melangkah. Ia telah melalui banyak tekanan, baik dari industri film yang penuh ekspektasi maupun dari opini publik yang kejam. Namun, ia tidak kehilangan jati dirinya dan berusaha bangkit dengan cara yang bermartabat.
Jack pun tidak kalah menarik. Ia digambarkan sebagai pria yang tampaknya percaya diri dan sukses, namun menyimpan banyak keraguan dan rasa bersalah dari masa lalu. Hubungan mereka dibangun secara perlahan, melalui percakapan yang jujur, pertengkaran yang menyakitkan, dan momen-momen kecil yang menunjukkan bahwa cinta tidak selalu tumbuh dari hal-hal yang besar.
Laura Wood menggunakan gaya narasi yang elegan dan hangat. Prosa yang ia tulis terasa luwes, penuh dengan dialog yang tajam dan emosional. Novel ini menggunakan struktur dual timeline, berpindah antara masa lalu ketika mereka pertama kali bermain film bersama, dan masa kini saat mereka menjalani proyek remake. Teknik ini tidak hanya memberikan kedalaman pada karakter, tetapi juga membangun ketegangan romantis yang efektif. Pembaca perlahan-lahan menyadari bagaimana dinamika hubungan mereka berubah dari waktu ke waktu, dan bagaimana trauma serta kesalahpahaman yang tidak terselesaikan bisa menjadi batu sandungan bagi kedekatan emosional mereka.
Tema yang diangkat dalam "Let’s Make a Scene" juga cukup relevan dan menyentuh. Selain membahas cinta dan rekonsiliasi, novel ini menyoroti tekanan dalam dunia hiburan, standar ganda terhadap aktor dan aktris, serta isu kesehatan mental.
Cynthie, yang sempat mengalami serangan panik akibat tekanan publik dan media, menjadi gambaran nyata bagaimana industri hiburan sering kali mengorbankan kemanusiaan individu demi pencitraan. Wood tidak menggurui, tetapi menyampaikan kritik tersebut dengan cara yang halus dan menyentuh.
Sisi romantis novel ini terasa kuat namun tidak klise. Chemistry antara Cynthie dan Jack sangat nyata, didukung oleh pertukaran dialog yang cerdas dan penuh emosi. Momen-momen keintiman mereka tidak dibangun secara instan, melainkan tumbuh perlahan dari rasa kesal, lalu berubah menjadi cinta yang dewasa. Ini adalah romansa yang bukan hanya manis, tapi juga memiliki bobot emosional.
Secara keseluruhan, "Let’s Make a Scene" adalah novel romansa yang berhasil memadukan drama personal, ketegangan industri, dan perjalanan emosional dua karakter yang saling belajar memaafkan dan mencintai kembali.
Laura Wood menghadirkan kisah yang menghibur sekaligus menyentuh, dengan karakter yang relatable, setting yang menarik, dan konflik yang dibangun secara matang. Novel ini sangat cocok bagi pembaca yang menyukai romansa bertema second chance, dinamika hubungan antara musuh menjadi kekasih, dan kisah cinta yang lahir di tengah tekanan dunia modern.
Identitas Buku
Judul: Let's Make A Scene
Penulis: Laura Wood
Penerbit: Atria Books
Tanggal Terbit: 1 Juli 2025
Tebal: 352 Halaman