ulasan
Menikmati Humor ala Anak Magang di Novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit

Yoursay.id - Kalau dunia kerja terkenal dengan banyaknya hiruk pikuk yang menyebalkan, di novel ini kita bakal disambut lingkungan kerja yang cukup menarik. Bukan berarti kerja memang menyenangkan, tapi dengan rekan-rekan yang baik ternyata kerja bisa seseru ini lho!
Identitas Buku
- Judul: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit
- Penulis: Aqessa Aninda
- Penerbit: Elex Media Komputindo
- Tahun Terbit: 2016
- Jumlah Halaman: 352 halaman
Secangkir Kopi dan Pencakar Langit karya Aqessa Aninda adalah novel yang merangkum lika-liku kehidupan dewasa, cinta, dan karier, dengan latar belakang gemerlap business district Jakarta.
Melalui kisah Athaya, pembaca diajak menyelami dinamika cinta segitiga yang realistis, dibumbui celetukan receh khas dunia perkantoran dan suasana after-office yang penuh warna.
Kisah Cinta Segitiga di Tengah Hiruk Pikuk Jakarta
Athaya, seorang data analyst yang passionate dengan pekerjaannya, tiba-tiba harus berhadapan dengan dua pria yang mengguncang dunianya. Di satu sisi, ada Satrya—seorang pria charming dengan kepribadian fun yang mampu mencairkan suasana. Di sisi lain, Ghilman—rekan kerja yang penuh perhatian, namun terikat dengan hubungan asmara yang sudah ia miliki.
Satrya sendiri awalnya berpikir seperti kebanyakan pria: kesan pertama tentang perempuan selalu soal fisik. Namun teori itu luluh ketika ia mengenal Athaya lebih dalam. Bagi Satrya, Athaya bukan hanya sekadar perempuan yang menawan, tapi juga cerdas dan penuh semangat. Masalahnya, hati Athaya diam-diam telah lama berpihak pada Ghilman, meskipun ia tahu Ghilman sudah memiliki pacar.
Romansa, Kantor, dan Jakarta yang Sibuk
Dengan latar hiruk pikuk kawasan bisnis Jakarta, cerita ini begitu relate dengan kehidupan para pekerja kantoran. Mulai dari meeting yang panjang, deadline menumpuk, nongkrong di kafe setelah jam kerja, hingga candaan receh ala teman kantor—semuanya terasa hidup di setiap lembar novel ini.
Aqessa Aninda berhasil menyajikan chemistry yang natural antara Athaya, Satrya, dan Ghilman. Tidak ada adegan cemburu berlebihan atau drama “rebutan pacar” ala sinetron. Justru, dialog realistis dan sikap dewasa dua pria ini menjadi daya tarik tersendiri.
Salah satu momen yang membekas bagi pembaca adalah percakapan Athaya dengan dirinya sendiri—tentang mencintai dan dicintai. Benarkah dicintai lebih membahagiakan daripada mencintai? Pertanyaan ini menjadi benang merah yang mengikat konflik hati Athaya hingga akhir cerita.
Celetukan Kantor yang Menghibur
Selain drama romansa yang mendebarkan, novel ini juga dipenuhi humor segar. Dialog-dialog antara Radhi dan geng kantor Athaya memberikan kesan hangat, membuat pembaca tertawa sekaligus betah mengikuti alur cerita.
Itulah salah satu nilai plus novel ini—tidak melulu menekankan pada drama percintaan, tapi juga memperlihatkan persahabatan dan keakraban khas dunia kerja.
Kenapa Wajib Dibaca?
Secangkir Kopi dan Pencakar Langit adalah bacaan yang cocok untuk kamu yang mendambakan kisah cinta realistis, dengan karakter yang berpikir matang dan tidak terjebak dalam adegan menye-menye. Athaya digambarkan sebagai perempuan mandiri dengan kegalauan hati yang relate untuk banyak pembaca dewasa muda.
Sementara itu, Jakarta dengan segala hiruk pikuknya divisualisasikan dengan baik. Penulis menghadirkan latar tempat dan suasana yang begitu nyata—dari kafe estetik dengan aroma kopi hangat, hingga gedung-gedung pencakar langit yang jadi saksi perjalanan cinta Athaya.
Novel ini bukan hanya soal cinta segitiga biasa. Ia menawarkan refleksi tentang pilihan hati, karier, dan makna “rumah” yang sebenarnya. Aqessa Aninda membungkusnya dengan gaya menulis yang ringan, jenaka, dan tetap penuh makna.
Bagi kamu pencinta office romance dengan tokoh-tokoh dewasa yang berpikiran logis, Secangkir Kopi dan Pencakar Langit bisa jadi teman yang pas untuk menemani sore bersama segelas kopi panas.