ulasan

Review Film Nocebo, Horor Psikologis yang Sorot Isu Kapitalisme

Review Film Nocebo, Horor Psikologis yang Sorot Isu Kapitalisme
Cuplikan Film Nocebo (IMDb)

Yoursay.id - Nocebo, sebuah film garapan sutradara Lorcan Finnegan pada 2022 yang menawarkan horor psikologis berbeda dari genre horor pada umumnya. Film ini tak hanya mengangkat ketegangan dan teror, melainkan juga mengeksplorasi berbagai isu sosial, eksploitasi, dan kekuatan trauma serta usaha untuk balas dendam.

Dengan naskah yang digarap oleh Garret Shanley, Nocebo berusaha menggabungkan unsur psikologis, mistisisme dari Filipina dengan kritik terhadap aspek kapitalisme dalam satu kisah yang berhasi memikat para penonton.

Film ini berkisah mengenai kehidupan Christine (Eva Green), seorang desainer pakaian anak-anak yang tengah mengalami gangguan kesehatan misterius usai sebuah kejadian traumatis. Suatu hari, Diana (Chai Fonacier), seorang pengasuh dari Filipina datang dan mengklaim bahwa dirinya diundang langsung oleh Christine meski ia tidak bisa mengingat kejadian tersebut.

Perlahan, Diana akhirnya merawat Christine dengan menggunakan ritual tradisional dan pengobatan alternatif, tetapi justru sebuah kebenaran tentang masa lalu kelam Christine mulai terbongkar.

Plot dari film ini pun mulai berkembang membangun sebuah ketengangan yang ditawarkan melalui misteri dan atmosfer. Garret Shanley dalam menulis cerita untuk film ini turut menyisipkan kritik sosial mengenai sistem kerja global yang cenderung eksploiatif, terutama dalam dunia mode yang kemudian dicampur dengan mitos dan praktik pengobatan tradisional Filipina yang jarang ditemukan dalam film internasional.

Salah satu fokus utama Nocebo terletak pada screenplay-nya yang pintar dalam menyimpan banyak sisi simbolisme. Penggunaan dialog dalam film ini taj begitu banyak, tetapi terjalin dengan penuh makna, terutama dalam interaksi antara Christine dan Diana.

Film ini tidak hanya memanjakan para penonton dengan dialog yang gamblang, tetapi memberikan kebebasan untuk penonton dalam menyusun sendiri potongan narasi yang ditampilkan melalui berbagai adegan flashback dan simbol-simbol visual.

Penyampaian cerita juga dilakukan secara perlahan sehingga membuat Nocebo tampak seperti mimpi buruk yang perlahan merayap untuk mengolah persepsi dan rasa percaya penonton. Film ini sukses menggabungkan horor dengan realita sosial tanpa kehilangan keseimbangan di antara kedua aspek tersebut. 

Sinematografi yang diproduksi oleh Radek Ladczuk juga sangat memikat. Permainan cahaya dan framing menciptakan suasana mencekam khas film horor. Rumah Christine yang dipenuhi oleh bayangan dan warna-warna pudar menghasilkan suasana isolasi.

Sangat berbeda dan kuat ketika memunculkan kilasan masa lalu Diana di Filipina yang penuh warna namun tragis.

Penggunaan efek juga lebih banyak dibuat daripada CGI, sehingga menonjolkan kesan nyata yang selaras dengan tema film. Beberapa adegan ritual Diana diproduksi secara visual dengan indah tetapi menyeramkan secara bersamaan, sehingga menambah kekuatan atmosfer dalam film tersebut. 

Eva Green begitu piawai memerankan Christine dengan karakter yang kompleks sebagai wanita yang perlahan kehilangan kendali atas kehidupannya sendiri. Penonton berhasil masuk ke dalam penderitaannya, tetapi secara perlahan juga dibuat mempertanyakan moralitas dari karakter tersebut.

Hal yang sama turut dirasakan oleh Chai Fonacier sebagai Diana. Ia berhasil membawakan aura hangat seorang pengasuh dengan misteri yang perlahan mengikuti. Fonacier memberikan nuansa budaya Filipina saat pengucapan mantra, bahasa tubuh, hingga ekspresi emosionalnya.

Nocebo menjadi film horor yang tak hanya sekadar tentang rasa takut, tetapi berhasil memantik pemikiran. Film ini menyampaikan pesan kuat mengenai ketidakadilan global serta kekuatan kepercayaan dan budaya dalam mengubah hidup manusia.

Menggunakan sinematografi yang atmosferik, akting cemerlang dari  dua pemeran utamanya, serta naskah yang tajam dan penuh aspek simbolik, Nocebo keluar sebagai salah satu horor psikologis yang patut diapresiasi lebih luas.

Film horor psikologis yang tak hanya membuat gelisah, tetapi berhasil menyentuh realita sosial dengan apik.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda