News
15 SMK Siap Melaju ke Final Olimpiade Jaringan MikroTik 2025 di Yogyakarta

Yoursay.id - Kompetisi jaringan komputer untuk pelajar SMK di Indonesia, Olimpiade Jaringan MikroTik (OJM) 2025 kini memasuki tahap final. Setelah melewati babak penyisihan, sebanyak 15 SMK terbaik siap bertanding di Yogyakarta untuk memperebutkan gelar juara Olimpiade Mikrotik Jaringan 2025.
OJM sendiri diselenggarakan oleh PT Citraweb Solusi Teknologi bekerja sama dengan MikroTik Latvia. Sejak pertama kali digelar pada tahun 2016, OJM menjadi ajang pembuktian kemampuan dan kreativitas siswa SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), serta Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) dalam bidang teknologi jaringan.
Edmunds Aperans, perwakilan dari MikroTik, menyatakan bahwa dirinya bangga melihat bagaimana Olimpiade Jaringan MikroTik terus menginspirasi para pelajar di Indonesia untuk menjelajahi dunia teknologi jaringan. Dedikasi sekolah dan guru di Indonesia dalam menumbuhkan keterampilan jaringan melalui ajang ini benar-benar luar biasa.
"Kami merasa terhormat teknologi MikroTik menjadi bagian dari perjalanan belajar mereka. Citraweb telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam menumbuhkan talenta dan semangat para siswa. Meskipun kami tidak dapat hadir secara langsung, dukungan penuh kami mengalir untuk semua pihak yang terlibat dalam Olimpiade Jaringan MikroTik," jelasnya.
Babak penyisihan OJM 2025 dilakukan dalam 3 tahap; yang pertama tes tertulis online mengenai pemahaman konsep dasar jaringan komputer, routing, firewall, dan troubleshooting. Dari total 481 sekolah yang mengikuti hanya 80 sekolah yang berhasil lolos.
Tahap kedua adalah pembuatan video tutorial bertema MikroTik Advanced Traffic Control yang bertujuan untuk menguji kemampuan peserta dalam memecahkan persoalan jaringan di lapangan. Pada tahap ini OJM menyaring 30 sekolah yang lanjut ke tahap ketiga.
Tahap terakhir dari babak penyisihan ini adalah wawancara, di mana peserta mempresentasikan pemahaman mereka mengenai praktik MikroTik jaringan dan kemampuan komunikasi teknis. Adapun 15 sekolah finalis yang berhasil melalui proses seleksi ketat ini adalah:
1. SMK Labor Binaan FKIP UNRI Pekanbaru, Riau
2. SMK Negeri 7 Jakarta, DKI Jakarta
3. SMK Negeri 4 Jakarta, DKI Jakarta
4. SMK Negeri 1 Kota Bekasi, Jawa Barat
5. SMK Negeri 2 Depok, Jawa Barat
6. SMK Negeri 1 Lemahabang, Jawa Barat
7. SMK Negeri 1 Kutasari, Jawa Tengah
8. SMK Negeri 2 Depok, DIY
9. SMK Yapalis Krian, Jawa Timur
10. SMK Kristen Petra Surabaya, Jawa Timur
11. SMK Negeri 1 Nglegok, Jawa Timur
12. SMK Negeri 1 Tenggarong, Kalimantan Timur
13. SMK Negeri 1 Denpasar, Bali
14. SMK Negeri 3 Singaraja, Bali
15. SMK Negeri 2 Bombana, Sulawesi Tenggara
![Briefing Olimpiade Jaringan MikroTik (OJM) 2025.[ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/21/85019-briefing-olimpiade-jaringan-mikrotik-ojm-2025ist.jpg)
Pelaksanaan OJM 2025 kembali memunculkan beragam potensi teknis dari para peserta, dilihat dari berbagai pendekatan solusi kreatif yang dipresentasikan. Senior Manager PT Citraweb Solusi Teknologi, Pujo Dewobroto, menyatakan jika pelaksanaan tahun sedikit berbeda.
"Tahun ini yang menarik, ada beberapa sekolah yang berani untuk menggabungkan beberapa fitur MikroTik yang sebenarnya tidak ada di konsep kami dan secara teknis berhasil. Siswa juga bisa menjelaskan, makanya kita approval. Ada juga yang mengangkat topik dari permasalahan yang ada di sekolahnya, kemudian dia menemukan solusi dengan cara konfigurasi yang bisa diterapkan," jelas Pujo.
Mas Ade, intern di CITRAWEB sekaligus pemenang OJM 2024 bersama Tim dari SMKN 2 Depok memberikan tips tambahan bagi para peserta OJM 2025, yaitu berani mengambil keputusan dan menguasai momentum karena final disajikan dalam bentuk Cerdas Cermat. Mental yang kuat benar-benar diperlukan.
"Jadi belajar itu (memang) wajib. Kita sangat perlu untuk belajar tapi mereka yang lolos dan berkompetisi di sini itu sudah melampaui bagian itu (belajar). Tips dari saya itu berani dan menguasai momentum. Jadi mental-nya perlu ada," jelas Ade.
Direktur PT Citraweb Solusi Teknologi Valens Riyadi menyebutkan jika ada 8 tahapan dalam kompetisi ini. Ada tes tertulis namun itu bukan hal yang gampang seperti yang dikatakan orang. Meski tes tertulis, soal yang diberikan adalah soal practical, jadi hanya mereka yang paham praktik yang bisa menjawab.
Selain itu, uji sekaligus pelatihan soft skill peserta dilakukan pada tahapan-tahapan awal, di mana mereka diajak untuk menciptakan kasus sendiri, membuat solusi, sampai mempresentasikan melalui tahapan wawancara.
Kerangka berpikir sampai keteguhan dalam memilih arguman dipertaruhkan di tahapan tersebut.
Jadi, mereka yang lolos ke grand final adalah mereka yang sudah melewati uji/tes softskill yang dimaksud. "Untuk mereka yang di tahap final ini, kalau soft skill berbicara, uji (soft skill) udah lewat," jelasnya.
Valens juga menjelaskan jika ada yang berbeda dengan tahun 2024, di mana sebelum pandemi, format yang digunakan adalah satu hari penuh. Setelah pandemi, memilih format 3-4 hari yang diiringi dengan bootcamp, mentoring) yang mempererat relasi dan menyalurkan pengetahuan. "Saya tidak ingin peserta hanya menjadi komoditi lomba," jelasnya.
Kriteria penjurian olimpiade ini berlandaskan pada penguasaan materi tentang jaringan MikroTik, kreativitas dalam pengembangan fitur, dan implementasi solusi dalam menyelesaikan permasalahan jaringan. Selain itu, OJM juga menerapkan skema penetapan jatah peserta lolos per wilayah di babak penyisihan ini guna mendorong pemerataan kesempatan.
OJM adalah laboratorium nyata bagi siswa SMK untuk melihat dunia industri teknologi jaringan secara langsung. Tujuannya melahirkan generasi engineer muda berkualitas yang memahami fondasi infrastruktur digital, bagaimana jaringan dibangun, diamankan, dan dioptimalkan agar bisa digunakan secara masif oleh masyarakat.
"Melalui Olimpiade ini, kami ingin menanamkan semangat eksplorasi dan profesionalisme di kalangan pelajar SMK, kami mencari pelajar dengan pola pikir engineer sejati yang mampu berpikir logis, bekerja dalam tim, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang kreatif dan terukur," jelas Valens Riyadi.
Babak final OJM 2025 akan dilaksanakan pada 20–24 Oktober 2025. Para siswa dan guru pendamping dari 15 sekolah yang lolos dari seluruh Indonesia akan berkumpul di PT Citraweb Solusi Teknologi, Yogyakarta. Rangkaian kegiatannya berupa pembekalan materi secara intensif (bootcamp) oleh trainer MikroTik bersertifikat.
Topik utama pada babak final OJM 2025 adalah ‘Trafic Control’, yang meliputi DHCP (Dynamic, Host Configuration Protocol, Firewall Filter, NAT (Network Adress Translation), dan QoS (Quality of Service). Setelah ujian tertulis dan praktik, 3 sekolah terbaik melaju ke babak grand final, di mana ketiga finalis akan diuji kemampuannya berpikir cepat dalam menjelaskan solusi teknis dan mempertahankan argumennya di bawah tekanan waktu. Informasi selengkapnya mengenai OJM 2025 dapat diakses melalui situs https://olimpiade.mikrotik.id.