News
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?

Yoursay.id - Baru-baru ini, nama dr. Tan Shot Yen lagi viral banget dibahas di media sosial. Semua gara-gara aksinya di DPR yang blak-blakan mengkritik program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dengan gaya yang tegas, beliau menunjukkan kalau tidak semua menu yang ditawarkan itu sehat, apalagi kalau sudah masuk kategori makanan ultra-proses alias olahan berlebihan. Tidak heran, pernyataannya langsung jadi bahan diskusi panjang di kalangan netizen.
Siapa Sebenarnya dr. Tan? Bukan Dokter Gizi Biasa
Buat yang belum kenal, dr. Tan Shot Yen lahir di Beijing pada 17 September 1964. Beliau menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada periode 1983–1990. Uniknya, perjalanan akademis dr. Tan tidak berhenti di dunia medis saja. Ia juga sempat melanjutkan studi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.
Gabungan ilmu medis dan humaniora ini membuat cara berpikirnya lebih luas dan tajam dibandingkan dokter kebanyakan.
Selain dikenal sebagai dokter ahli gizi komunitas, dr. Tan juga aktif menulis, menjadi pembicara di berbagai forum, dan sering berbagi edukasi soal pola makan sehat. Tidak jarang, gaya komunikasinya yang lugas dan to the point bikin publik langsung sadar dan jadi berpikir ulang soal kebiasaan makannya.
'Semprotan' Keras di DPR: Kritik Pedas untuk Menu MBG
Dalam rapat bareng DPR, dr. Tan menyoroti menu MBG yang katanya terlalu banyak memakai makanan ala Barat, seperti burger dan spageti. Menurut beliau, makanan jenis ini bukan pilihan yang tepat untuk anak-anak karena bahan dasarnya adalah terigu, yang notabene tidak tumbuh subur di Indonesia dan nutrisinya kalah dibandingkan bahan pangan lokal.
Ia juga mengatakan, kalau pemerintah mau serius soal gizi, harusnya justru memberikan menu dari bahan-bahan lokal seperti jagung, ubi, singkong, sayur-sayuran, dan ikan segar. Selain lebih sehat dan sesuai dengan kearifan lokal, cara ini juga bisa mendukung para petani serta nelayan di dalam negeri.
Dr. Tan juga mengingatkan soal bahaya makanan yang didistribusikan terlalu lama. Kalau suhunya berubah, risiko tumbuhnya bakteri bisa meningkat, dan itu berbahaya banget bagi kesehatan anak-anak.
Langsung Viral dan Banjir Dukungan Netizen
Kritik tajam itu dalam sekejap membuat dr. Tan viral. Hasilnya, banyak netizen yang setuju kalau menu MBG memang harus dikaji ulang. Menurut mereka, tidak adil kalau program nasional justru malah memberikan makanan cepat saji atau olahan berlebihan kepada anak-anak, yang hasilnya malah jadi tidak sehat.
Tapi di sisi lain, ada juga suara yang bilang kritik ini sebaiknya diiringi dengan usulan konkret supaya program tetap bisa berjalan efektif tanpa harus dihentikan.
Yang jelas, dr. Tan Shot Yen sukses membuat publik jadi lebih melek soal pentingnya pangan sehat. Aksinya di DPR menjadi bukti kalau bicara soal gizi bukan cuma urusan dapur, tapi juga soal strategi politik dan kebijakan negara.
Pertanyaannya sekarang, apakah pemerintah akan mendengar kritik ini dan mulai beralih ke pangan lokal, atau akan tetap jalan dengan konsep yang lama?
Penulis: Flovian Aiko