News
Bantuan Banjir Berujung Ricuh: Influencer Aisar Khaled Ditegur Warga di Bali, Kenapa?

Yoursay.id - Aisar Khaled, seorang influencer asal Malaysia, tengah menjadi bahan perbincangan setelah upayanya membantu korban banjir di Bali justru memicu polemik. Meski ia datang dengan tujuan menyalurkan bantuan seperti pakaian dan kebutuhan pokok, pelaksanaannya di lapangan tak berjalan sesuai harapan.
Aksi kemanusiaan yang dilakukan di area terdampak banjir itu memunculkan beragam reaksi dari masyarakat, terutama setelah beredar video yang menunjukkan dirinya diusir oleh warga. Di balik niat mulia tersebut, sejumlah kejadian di lokasi membuat bantuannya jadi kontroversial.
Kronologi Kejadian: Dari Bantuan hingga Pengusiran
Peristiwa ini bermula saat Aisar Khaled membagikan bantuan kepada warga terdampak banjir menggunakan mobil pick-up. Ia berdiri di atas kendaraan sambil melemparkan pakaian kepada anak-anak yang berkumpul di lokasi. Awalnya suasana terlihat kondusif, namun mendadak berubah tegang ketika seorang pria tiba-tiba mendekatinya dan memarahi Aisar di depan umum.
Momen tersebut diketahui dari unggahan akun TikTok @illaaryantyz0, Selasa (16/9/2025). Dalam video yang beredar, terlihat Aisar berada di tengah kerumunan warga, sementara pria itu menegur dengan nada tinggi, “Jangan kamu eksis di sini. Orang lagi bersih-bersih, bikin macet kamu di sini,” merujuk pada kemacetan yang timbul akibat kerumunan.
Aisar sempat merespons dengan tenang dan sopan, hanya berkata, “Siap Bang, terima kasih Bang.” Namun, pria tersebut tetap mendesaknya untuk pergi dengan suara keras, “Sana kamu.”
Kritik Warga dan Kurangnya Koordinasi
Kejadian ini memicu beragam reaksi dari netizen. Sebagian membela Aisar dengan alasan bahwa niat baiknya seharusnya diapresiasi, bukan malah mendapat perlakuan kasar. Namun, tak sedikit pula yang memahami kemarahan warga, terutama karena pembagian bantuan dilakukan tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan aparat setempat.
Seorang pengguna akun @nit**** menjelaskan, “Kepala lingkungan dan desa sedang mengangkut sampah menggunakan truk, namun jalur keluar truk terhalang oleh banyak motor yang diparkir dan minimnya bantuan dari warga untuk mengangkat sampah. Ditambah lagi, mobil yang digunakan untuk menyalurkan bantuan turut menghalangi jalan.”
Diketahui, aksi Aisar sempat menghambat jalur keluar truk sampah saat warga sedang gotong royong membersihkan sisa banjir. Situasi ini membuat keadaan menjadi kacau dan menimbulkan kesan bahwa Aisar hanya ingin “eksis” di tengah bencana.
Kontroversi pun makin meluas karena banyak yang menilai ketegangan terjadi akibat minimnya koordinasi dan waktu pelaksanaan yang kurang tepat. Mengingat Bali memiliki struktur sosial dan adat yang kuat, kehadiran tamu, terutama untuk kegiatan besar seperti distribusi bantuan sosial, sebaiknya disampaikan terlebih dahulu kepada masyarakat adat atau aparat desa setempat.
Di sisi lain, ada juga netizen yang membela Aisar, seperti yang ditulis oleh akun @irm****, “Sepertinya tidak perlu memarahi dengan suara keras di depan banyak orang, Pak.” Mereka menilai bahwa sikap tersebut kurang menghargai niat baik Aisar dalam membantu korban banjir.