News
Raffi Ahmad Masuk Bursa Menpora: Dukungan, Kritik, dan Spekulasi Politik

- Nama Raffi Ahmad muncul sebagai kandidat kuat calon Menpora pengganti Dito Ariotedjo, memicu perbincangan luas.
- Pencalonannya menuai pro dan kontra; didukung karena popularitasnya di kalangan muda, namun dikritik karena minimnya pengalaman birokrasi.
- Pemerintah menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai siapa yang akan menjadi Menpora adalah hak prerogatif penuh Presiden Prabowo Subianto.
Isu masuknya nama Raffi Ahmad dalam bursa calon Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Dito Ariotedjo menjadi salah satu perbincangan paling heboh di ruang publik.
Sosok yang selama ini dikenal sebagai artis, presenter, sekaligus pengusaha itu mendadak disebut-sebut punya peluang untuk masuk kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Banyak pihak memberikan respons, mulai dari kalangan artis, politisi, hingga masyarakat umum. Ada yang mendukung dengan alasan Raffi dinilai mampu berkomunikasi dengan anak muda, ada pula yang menolak karena menganggap jabatan menteri terlalu strategis untuk figur tanpa pengalaman birokrasi.
Awal Mula Isu Raffi Ahmad Jadi Menpora
![Dito Ariotedjo bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/09/21541-dito-ariotedjo-bersama-raffi-ahmad-dan-nagita-slavina.jpg)
Spekulasi tentang pergantian Menpora mencuat setelah santer kabar reshuffle kabinet di pemerintahan Presiden Prabowo. Nama-nama yang masuk bursa calon Menpora antara lain Puteri Komarudin (anggota DPR RI), Taufik Hidayat (mantan atlet bulutangkis), hingga Raffi Ahmad yang paling mengejutkan publik.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno tak menampik isu tersebut. Ia menegaskan bahwa semua keputusan soal susunan kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. Jawaban diplomatis ini justru menambah spekulasi bahwa peluang Raffi Ahmad bisa saja nyata.
Sikap Pemerintah: Hak Prerogatif Presiden
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, juga ikut menanggapi. Bahlil menegaskan bahwa masyarakat sebaiknya tidak buru-buru berasumsi. Ia mengingatkan bahwa semua keputusan ada di tangan Presiden.
Menurut Bahlil, publik hanya perlu menunggu saat yang tepat untuk mengetahui siapa sosok yang benar-benar dipilih menggantikan Dito Ariotedjo.
Pernyataan serupa datang dari sejumlah pejabat lain. Mereka sepakat bahwa wacana reshuffle kabinet adalah domain penuh Presiden. Namun, fakta bahwa nama Raffi sudah masuk dalam daftar spekulasi menunjukkan ada kemungkinan besar peran figur publik dipertimbangkan dalam dunia politik dan pemerintahan.
Dukungan dari Kalangan Artis
Meski menuai pro dan kontra, dukungan terhadap Raffi Ahmad datang dari rekan sesama artis. Komedian Arie Kriting mengungkap pandangannya dengan nada satir.
"Menteri Pemuda dan Olahraga, kayaknya kalau dipegang Raffi Ahmad juga bolehlah. Pemuda dan Olahraga, dua hal ini kayaknya melekat kok sama Raffi Ahmad. Yang masalahin ini concernnya apa?" tulis Arie Kriting di media sosial X.
Penyanyi Judika juga memberikan tanggapan, meski lebih berhati-hati. Judika menyebut dirinya enggan banyak berkomentar karena jabatan menteri bukanlah hal sepele.
Ia juga menambahkan bahwa rekam jejak adalah hal krusial yang harus dipertimbangkan dalam memilih seorang menteri. Menurut Judika, siapa pun yang dipilih Presiden, latar belakang dan integritas harus diperhatikan dengan serius.
Dukungan dari Politisi dan DPR
Selain artis, dukungan juga datang dari kalangan politisi. Ketua Komisi X DPR, yang membidangi pendidikan, olahraga, dan pariwisata, memberikan sinyal positif. Ia menyatakan bahwa bila Presiden mempercayai Raffi Ahmad, maka pihaknya juga akan mendukung.
Namun, ia tetap mengingatkan bahwa jabatan menteri tidak bisa dipandang sebagai posisi simbolis semata. Kinerja, tanggung jawab, dan kemampuan membangun program harus menjadi ukuran utama.
Reaksi Publik: Ramai, Pro-Kontra, dan Keras
Isu Raffi Ahmad jadi Menpora mendapat sorotan tajam dari publik. Netizen di media sosial terbelah. Sebagian menyebut Raffi sebagai sosok pekerja keras yang multitalenta, sukses membangun bisnis, dan punya kedekatan dengan dunia olahraga lewat klub RANS Nusantara FC. Popularitasnya dinilai bisa mendekatkan pemerintah dengan generasi muda.
Namun, tak sedikit yang skeptis. Kritikan utama datang dari aspek kapasitas. Netizen mempertanyakan, apakah Raffi punya pengalaman cukup dalam urusan olahraga nasional dan tata kelola pemerintahan. Kekhawatiran terbesar adalah jabatan strategis justru hanya diberikan berdasarkan popularitas, bukan kompetensi.
Raffi Ahmad: Dari Hiburan ke Dunia Olahraga

Raffi Ahmad bukan sosok baru di dunia olahraga. Melalui RANS Nusantara FC, ia membuktikan keseriusannya membangun klub sepak bola profesional. Langkah ini membuatnya cukup dikenal dalam komunitas olahraga nasional.
Namun, publik menilai mengelola klub sepak bola dan mengelola kementerian adalah dua hal yang berbeda. Kementerian memiliki tanggung jawab besar, termasuk merancang kebijakan, membina atlet, serta memastikan keberlangsungan program olahraga nasional.
Analisis Politik: Figur Publik dalam Kabinet
Fenomena nama Raffi Ahmad masuk bursa Menpora mencerminkan tren politik baru: masuknya figur publik dari dunia hiburan ke panggung pemerintahan. Popularitas dianggap sebagai modal penting untuk mendekatkan pemerintah kepada rakyat, terutama generasi muda.
Meski begitu, para pengamat menilai ada risiko besar jika jabatan publik hanya dilihat dari sisi elektabilitas atau popularitas. Rekam jejak, pengalaman manajerial, serta kemampuan membuat kebijakan menjadi tolok ukur yang tidak bisa diabaikan.
Selain Raffi, nama lain seperti Puteri Komarudin dan Taufik Hidayat dinilai lebih memiliki latar belakang yang sesuai dengan kebutuhan kementerian. Puteri berpengalaman di dunia politik legislatif, sementara Taufik adalah legenda bulutangkis dengan pemahaman kuat soal dunia olahraga.
Kesimpulan: Menunggu Keputusan Presiden
Hingga kini, belum ada kepastian apakah Raffi Ahmad benar-benar akan menjadi Menpora menggantikan Dito Ariotedjo. Semua pernyataan dari pejabat negara masih bersifat normatif, menekankan bahwa keputusan akhir ada di tangan Presiden.
Namun, yang pasti, perdebatan soal nama Raffi Ahmad sudah membuka diskusi lebih luas tentang bagaimana pemerintah memilih menteri. Apakah popularitas cukup menjadi modal, ataukah pengalaman birokrasi tetap menjadi syarat utama.
Sambil menunggu keputusan resmi dari Presiden Prabowo Subianto, publik masih akan terus memperbincangkan isu ini. Apakah benar Raffi Ahmad akan masuk kabinet, ataukah namanya hanya jadi bagian dari spekulasi politik belaka.
Siti Nuraida
Menulis artikel untuk berbagi ide, inspirasi, dan sudut pandang baru yang bermanfaat bagi pembaca ✍️
Total Artikel 53