Lifestyle
Gak Perlu Panik! Ini Cara Mudah Nabung Buat Pernikahan Meski Gaji Pas-pasan

Yoursay.id - Di tengah semua impian soal pernikahan yang aesthetic dan Instagrammable, ada satu realita pahit yang sering kali jadi "hantu" menakutkan: budget nikah. Apalagi kalau gaji kita masih di level UMR, rasanya ngumpulin duit buat nikah itu kayak misi mustahil.
Tapi tunggu dulu, jangan langsung pesimis dan mikir harus nunggu jadi sultan dulu baru bisa nikah. Dengan strategi yang cerdas dan sedikit "akal-akalan", mimpi buat naik ke pelaminan tanpa harus terjebak utang pinjol itu sangat mungkin terwujud, kok! Yuk, kita bedah bareng-bareng!
5 Strategi Cerdas Mengumpulkan 'Modal' Nikah
Ini adalah fondasi utamanya. Kalau kamu serius, lima langkah ini wajib hukumnya dijalani bareng pasangan.
1. Jangan Cuma 'Kira-kira', Bikin Anggaran Detail!
Langkah pertama dan paling krusial: berhenti bilang, "Kayaknya butuh segini deh." Duduk bareng pasangan, riset, dan hitung SEMUA potensi pengeluaran, dari biaya KUA, sewa gedung, katering, sampai biaya cetak undangan.
Setelah dapat angka kasarnya, baru deh kamu bisa bikin target bulanan yang realistis.
2. Bikin 'Rekening Anti Godaan'
Pisahkan rekening buat dana nikah dari rekening gajian sehari-hari. Ini penting banget biar duitnya nggak "bocor" buat jajan seblak atau check out keranjang Shopee. Kalau perlu, bikin rekening bersama atau pakai fitur tabungan berjangka biar dananya terkunci dan nggak bisa diutak-atik.
3. 'Pajak Wajib' dari Gaji Tiap Bulan
Anggap tabungan nikah ini sebagai "pajak wajib" yang harus kamu bayar ke dirimu sendiri setiap bulan. Disiplinkan diri untuk langsung menyisihkan minimal 15-20% dari gajimu begitu terima transferan.
Misalnya, gaji Rp5 juta, langsung "amankan" Rp750 ribu sampai Rp1 juta ke rekening nikah. Lakukan ini sebelum kamu bayar tagihan lain!
4. Aktifkan 'Mode Cari Cuan Tambahan'
Kalau cuma ngandelin gaji UMR, perjalanannya mungkin bakal lama. Biar lebih cepat, saatnya aktifkan "mode cari cuan tambahan". Manfaatin skill-mu buat kerja freelance (desain, nulis, edit video), jual barang preloved, atau buka usaha kecil-kecilan di akhir pekan. Setiap rupiah dari sini bisa jadi akselerator menuju targetmu.
5. 'Puasa' Gaya Hidup yang Nggak Penting
Ini bagian paling berat, tapi juga paling efektif. Coba deh audit pengeluaranmu. Berapa banyak uang yang habis buat ngopi di kafe hits, langganan streaming yang jarang ditonton, atau beli barang-barang impulsif? Kurangi semua itu. Fokuskan pengeluaranmu cuma buat kebutuhan primer dan "pajak wajib" nikah.
5. Trik Hemat Biar Nikahan Tetap Kece Tanpa Bikin Kantong Bolong
Ngumpulin duitnya udah susah, jangan sampai pas hari-H malah boros. Ini dia beberapa trik "akal-akalan" biar biaya nikah tetap terkendali.
Pilih 'Hari Keramat' yang Anti-Mainstream: Menikah di hari kerja (misalnya Jumat) atau di luar "musim kawin" biasanya jauh lebih murah. Harga sewa gedung dan vendor bisa beda jauh!
Undang yang Penting-penting Aja: Semakin sedikit tamu, semakin kecil biaya katering (yang biasanya jadi pos pengeluaran terbesar). Fokus undang keluarga dan teman terdekat yang benar-benar peduli sama kalian.
Manfaatin 'Orang Dalam': Punya teman yang jago fotografi? Punya tante yang jago masak? Jangan ragu buat manfaatin "orang dalam"! Minta bantuan mereka (tentu dengan tetap memberikan kompensasi yang layak, tapi biasanya lebih murah) untuk mengisi pos-pos vendor.
Dekorasi Minimalis atau DIY: Nggak semua pernikahan harus penuh bunga impor. Dekorasi minimalis dengan bahan-bahan sederhana atau bahkan buatan sendiri (Do It Yourself) bisa tetap kelihatan cantik dan estetik, kok.
Cari Venue Alternatif yang Nggak Biasa: Siapa bilang nikah harus di hotel atau gedung mewah? Coba deh lirik taman kota, restoran dengan area semi-outdoor, atau bahkan halaman belakang rumah yang luas.
Intinya, menikah itu bukan soal seberapa mewah acaranya, tapi soal komitmen setelahnya. Dengan perencanaan yang matang dan realistis, gaji UMR bukan lagi halangan buat memulai hidup baru bersama orang yang kamu sayang. Semangat, ya!