Kolom
Kala Romansa Musikal Melenggang di Busan International Film Festival

- Film "Rangga & Cinta" remake AADC tayang perdana di BIFF 2025, masuk program bergengsi A Window on Asian Cinema.
- Versi baru hadir sebagai drama musikal romantis dengan wajah-wajah segar dan musik dari Anto Hoed & Melly Goeslaw.
- Remake ini jadi ujian: nostalgia atau karya universal, membuktikan kisah cinta Indonesia bisa bersaing di panggung Asia.
Ada sesuatu yang istimewa ketika sebuah kisah cinta ikonik dihidupkan kembali. Bukan sebatas nostalgia, tapi juga semacam uji keberanian. Apakah cerita yang pernah begitu dekat di hati penonton masih sanggup bicara dalam bahasa zaman sekarang?
Itulah pertanyaan yang langsung muncul di benakku ketika mendengar kabar Film Rangga & Cinta garapan Sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana, Nicholas Saputra, serta Toto Prasetyanto, akan melenggang dan tayang perdana di Busan International Film Festival (BIFF) 2025, tepatnya di program bergengsi A Window on Asian Cinema pada 17 - 26 September 2025.
A Window on Asian Cinema bukan sembarang program lho. Ini semacam etalase yang memperlihatkan wajah sinema Asia hari ini; cerita-cerita yang dianggap penting, segar, dan relevan untuk ditonton dunia.
Ketika remake dari Film Ada Apa dengan Cinta? masuk ke dalamnya, tentu saja ada pesan simbolis yang jelas, yakni kisah cinta Rangga dan Cinta nggak cuma nostalgia buat penonton di Indonesia, melainkan bagian dari percakapan Asia tentang bagaimana romansa dipahami lintas generasi.
Patut diapresiasi pula atas keberaniannya tampil dengan wajah baru. Karakter ikonik Rangga kini diperankan El Putra Sarira, sementara Cinta dihidupkan Leya Princy. Ada pula Jasmine Nadya (Alya), Daniella Tumiwa (Karmen), Kyandra Sembel (Maura), Katyana Mawira (Milly), Rafly Altama (Mamet), dan Rafi Sudirman (Borne).
Bagi sebagian penonton, tentu ada keraguan, terkait bagaimana menerima Rangga tanpa Nicholas Saputra, atau Cinta tanpa Dian Sastrowardoyo. Ya, inilah pertaruhannya. Bukankah kisah romansa yang sejati nggak bergantung pada satu wajah, melainkan pada resonansi emosinya?
Apalagi, remake ini hadir dalam format drama musikal romantis. Dengan musik ditata kembali sama duo ikoniknya: Anto Hoed dan Melly Goeslaw. Tentunya, film ini nggak cuma menawarkan cerita, tapi juga pengalaman musikal yang bisa langsung menembus batas bahasa.
Aku melihat langkah ini terbilang bagus. Gitu deh, bila cinta adalah bahasa universal, maka musik adalah dialeknya yang paling mudah dipahami lintas budaya.
Kurasa keberanian tim kreatif dari Miles Films atas kolaborasinya dengan Imajinari Pictures, Barunson E&A (Korea Selatan), Trinity Entertainment, hingga Surya Citra Media, yang melenggangkan film ini ke panggung festival internasional lebih dulu adalah strategi yang patut diapresiasi. Dengan begitu, ‘Rangga & Cinta’ nggak hanya dinilai sebagai tontonan lokal yang bergantung pada nostalgia, melainkan diuji sebagai film yang layak dipandang sejajar dengan kisah-kisah cinta Asia lainnya.
Tentu, ada risiko. Remake seringkali dicap cuma menjual kenangan lama. Namun bagiku, di sinilah film ini punya kesempatan untuk mendefinisikan ulang dirinya. Apakah hanya mengulang, atau benar-benar menghidupkan kembali? Jika penonton Busan bisa merasakan kehangatan dan kompleksitas hubungan Rangga dan Cinta tanpa harus tahu sejarah AADC, itu berarti cinta versi Indonesia memang punya daya tarik universal.
Dan bagi kita, penonton tanah air, premiere di Busan justru bisa jadi pengingat. Bahwa kisah yang lahir dari halaman-halaman puisi di sekolah menengah Jakarta bisa menyeberang lautan, berdiri sejajar di panggung Asia, dan dilihat bukan sebagai nostalgia semata, melainkan sebagai bagian dari tradisi sinema yang hidup.
Pada akhirnya, ‘Rangga & Cinta’ membuktikan pada kita, bahwa cinta selalu punya cara menemukan panggung baru. Entah itu lewat wajah-wajah segar, format musikal, atau festival internasional. Yang jelas, bagiku, keberangkatan film ini ke Busan bukan hanya soal promosi, melainkan juga sebuah pernyataan: Kamu wajib nonton film ini saat rilis 2 Oktober 2025.
Semangat menanti Sobat Yoursay!