kolom
Polemik Rumor Pratama Arhan Pemain Titipan, Baiknya Pencinta Sepak Bola Pahami Dulu Hal Ini

Pasca terjadinya pergantian pelatih di tubuh Timnas Indonesia, Pratama Arhan menjadi salah satu pemain yang menjadi korban permainan tim. Ketika di masa kepelatihsn Shin Tae-yong dahulu dirinya selalu mendapatkan panggilan ke Timnas dan kerap mendapatkan menit bermain di skuat Garuda, namun tidak demikian halnya dengan di pelatih sesudahnya.
Semenjak tongkat estafet kepelatihan berada dalam genggaman Patrick Kluivert, pemain yang dikenal memiliki lemparan ke dalam mematikan tersebut tak sekalipun masuk dalam skuat tim. Laga melawan Australia, Bahrain, Tiongkok dan Jepang di lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga zona Asia, semuanya terlewatkan oleh pemain yang kini berkarier di Liga Thailand itu.
Sontak saja, hal ini pun menimbulkan rumor tak sedap terhadap dirinya. Perihal hilangnya nama Arhan dari daftar panggil tim, hingga tak lagi didapatkannya menit bermain oleh pemain asal Blora tersebut, memunculkan rumor bahwa dirinya adalah pemain titipan.
Alasannya tentu saja karena nasib drastis yang dialaminya pasca pergantian pelatih. Di mana dari selalu menjadi langganan pemanggilan ke Timnas, menjadi pemain terpinggirkan yang mungkin saja tak mendapatkan lirikan.
Rumor tersebut bahkan sempat membuat Andre Rosiade, sang mertua naik pitam. Menyadur rilisan laman Suara.com (7/7/2025) Andre Rosiade yang gerah dengan beragam tudingan terhadap sang menantu bahkan sampai meminta Bareskrim untuk turun tangan dan memeriksa Shin Tae-yong, dalam rangka membuktikan bahwa apa yang dituduhkan terhadap Arhan tidaklah benar adanya.
Namun sejatinya, tanpa perlu meminta Bareskrim Polri untuk melakukan penyidikan pun seharusnya kita sudah bisa menilai bahwa tudingan "pemain titipan" terhadap Pratama Arhan tersebut tidaklah benar. Pasalnya, jika kita melihat perjalanan karier persepakbolaan sang pemain, termasuk ketika dirinya dipercaya untuk bermain di Timnas Indonesia, tudingan-tudingan miring terhadapnya itu secara langsung sudah pasti gugur dengan sendirinya.
Sekarang, coba kita analisis terkait hubungan antara Pratama Arhan dan sang istri, Azizah Salsa yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari Andre Rosiade. Menyadur informasi dari laman Suara.com (21/8/2024), Arhan dan Azizah sendiri menikah pada tanggal 20 Agustus 2023 lalu.
Dan jika ditarik dengan rentangan waktu Arhan berkarier di pentas sepak bola nasional, tentunya hal tersebut terjadi setelah sang pemain menjadi andalan dari Timnas Indonesia, baik di kelompok umur maupun di skuat senior.
Berdasarkan data dari laman transfermarkt, catatan awal Arhan bermain bagi Timnas Indonesia adalah untuk tim U-19, yakni pada tanggal 5 September 2020. Setelah itu, berturut-turut Arhan bermain untuk Timnas Indonesia level lainnya, termasuk debutnya bersama Timnas Indonesia senior pada tanggal 29 Mei 2021 di bawah asuhan Shin Tae-yong saat melawan Oman.
Rentangan waktu debut Arhan di Timnas dengan pernikahannya dengan Azizah Salsa tentu saja sudah terpaut cukup lama dan mencapai waktu bertahun-tahun. Jika waktu debut di Timnas Indonesia senior dijadikan sebagai pijakan penghitungan, maka rentangan Arhan menjadi penghuni skuat nasional dengan pernikahannya dengan Azizah Salsa lebih dari 2 tahun!
Logika mana yang bisa menerima jika Arhan adalah pemain titipan karena pengaruh mertuanya, sementara saat itu dirinya belum kenal dengan sang istri? Dan fakta yang tak terbantahkan lagi adalah, terhitung mulai debutnya di Timnas Indonesia senior hingga tanggal pernikahannya pada 20 Agustus 2023, Arhan telah mencatatkan sebanyak 31 pertandingan bersama Pasukan Garuda!
Pemain titipan dari mana dan dari siapa yang secara nalar bisa menembus lebih dari 30 caps bersama Timnas Indonesia? Tentunya sangat mustahil angka pertandingan sedemikian melimpah bisa didapatkan oleh pemain dengan label sebagai pemain titipan bukan?
Jadi, tak usahlah terus menggoreng sesuatu yang tak benar adanya. Karena sangat mungkin, alasan mengapa Arhan selalu mendapatkan panggilan ke Timnas era STY adalah karena kualitas yang dimiliki dan kesesuaian permainan yang dimilikinya dengan skema bertanding yang dikembangkan oleh sang pelatih.