Hobi
Antusias! Max Verstappen Tak Sabar Ingin Kerja dengan Bos Barunya Red Bull

Yoursay.id - Dunia Formula 1 belum lama ini dikejutkan oleh kabar dari salah satu tim, yakni Red Bull Racing. Tim yang berbasis di Milton Keynes itu mengambil langkah berani dengan mengganti sosok penting yang telah menjadi pemimpin mereka selama dua dekade terakhir.
Christian Horner, yang selama ini menjabat sebagai team principal dan turut membangun kejayaan Red Bull sejak awal kemunculannya di F1, resmi diberhentikan dari jabatannya.
Keputusan ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat peran besar Horner dalam membawa Red Bull meraih berbagai gelar prestisius, termasuk era dominasi bersama Max Verstappen dalam empat tahun terakhir.
Langkah ini disebut-sebut merupakan imbas dari menurunnya performa Red Bull sejak pertengahan musim lalu. Meskipun sempat tampil mendominasi di awal 2024, hasil yang tak konsisten dan cenderung menurun memaksa manajemen tim untuk melakukan pembenahan besar-besaran, termasuk sosok pemimpin.
Sebagai pengganti Horner, Red Bull menunjuk Laurent Mekies sebagai bos mereka yang baru. Mekies sendiri sebelumnya memimpin tim Racing Bulls, sister team dari Red Bull Racing, kini akan mencoba membawa semangat dan kebijakan baru ke tim barunya. Sementara itu, kursi yang ditinggalkan Mekies di Racing Bulls diisi oleh Alan Permane.
Kepergian Horner tentu meninggalkan kesan mendalam, terutama bagi para pembalap yang sudah lama bekerja dengannya. Max Verstappen, misalnya, yang selama ini memiliki hubungan profesional yang sangat erat dengan Horner.
Bersama Horner, pembalap asal Belanda itu sukses meraih empat gelar juara dunia secara beruntun, membangun sejarah baru dalam sejarah Formula 1.
Maka tak heran, ketika isu pemecatan Horner mencuat, spekulasi mengenai masa depan Verstappen pun ikut memanas. Banyak yang menduga bahwa Verstappen akan mempertimbangkan untuk hengkang, mengikuti jejak mentornya tersebut.
Namun, Verstappen justru memberikan pernyataan yang mengejutkan sekaligus meredakan isu miring yang menyatakan kepergiannya dari Red Bull.
Verstappen menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pemimpinnya yang baru, Laurent Mekies, dan mengaku antusias menyambut era baru di Red Bull.
"Saya kembali ke tim minggu lalu untuk menghabiskan waktu di simulasi bersama tim. Saya tak sabar untuk bekerja sama erat dengan Laurent," ujar Max, dilansir dari situs resmi Formula 1, formula1.com.
Musim ini sendiri, Verstappen telah meraih dua kemenangan, yaitu di GP Jepang dan Emilia Romagna, dan saat ini dia berada di posisi ketiga klasemen pembalap dengan 165 poin.
Performa Max musim ini jelas tak seimpresif musim lalu, hanya mengantongi 2 kemenangan membuat anak kandung Jos Verstappen tersebut diragukan bisa bersaing untuk gelar juara dunia di musim 2025.
Sementara itu, Laurent Mekies juga tak jauh berbeda. Tim yang sebelumnya dia pimpin, Racing Bulls, berada di posisi ketujuh klasemen tim sementara.
Dari 12 balapan yang sudah mereka jalani (ditambah 2 sprint race), Racing Bulls baru mencatatkan 33 poin. Hasil ini kontras dengan tim saudara mereka yang berada di posisi 4 dengan 172 poin.
Selain itu, pembalap Racing Bulls juga mengalami 4 kali DNF dalam balapan utama. Finis terbaik mereka adalah di GP Monako ketika Isack Hadjar finis ke-6 dan Liam Lawson di urutan ke-12. Dengan ini, mereka mengoleksi 12 poin yang sangat berharga.
Meskipun performa Max sebagai pembalap serta Laurent Mekies sebagai pemimpin kurang dari kata cukup, kolaborasi antara keduanya akan menjadi salah satu hal paling menarik untuk disimak di sisa musim ini.
Dengan kombinasi pengalaman dan semangat baru, mereka berdua diharapkan punya potensi untuk membalikkan keadaan dan membawa Red Bull kembali ke performa terbaik.