Ulasan
Ulasan Novel 3726 mdpl: Saat Pendakian Membawa Cinta dan Luka

Yoursay.id - Novel "3726 MDPL" karya Nurwina Sari menyuguhkan kisah cinta yang menyimpan kepedihan mendalam. Mengambil latar kehidupan kampus dan dunia pendakian gunung, cerita ini berfokus pada tokoh utama bernama Rangga Raja, seorang mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Kehutanan.
Selain bergelut dengan skripsi dan kesibukan sebagai ketua OSPEK, Rangga juga dikenal sebagai pendaki gunung yang penuh semangat dan setia pada cintanya.
Selama empat tahun, Rangga menyimpan rasa kepada seorang adik tingkat bernama Andini Hangura. Andini digambarkan sebagai sosok mahasiswa yang cerdas, cantik, dan aktif di berbagai kegiatan kampus.
Meskipun cintanya tak pernah direspons secara langsung, Rangga tetap konsisten menunjukkan perasaannya. Ia rutin mengirimkan foto-foto dari puncak gunung yang ia daki, seolah setiap puncak adalah cara diam-diam untuk menyapa dan mengenang Andini.
Tidak lupa, ia juga selalu mengucapkan selamat ulang tahun setiap tahunnya, meski hanya lewat pesan yang mungkin tidak selalu mendapat balasan.
Puncak cerita dimulai ketika Rangga mengirimkan foto dari Gunung Rinjani, sebuah gunung yang selama ini menjadi impian Andini untuk didaki. Tak disangka, momen itu menjadi titik balik hubungan mereka.
Andini membalas pesan tersebut, dan sejak saat itu, hubungan mereka mulai terjalin lebih dekat, bahkan tumbuh menjadi kisah cinta selama enam bulan.
Namun, seperti banyak cerita cinta lainnya, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama. Masa lalu Andini kembali hadir, menghadirkan konflik emosional yang tak terhindarkan.
Hubungan mereka pun harus berakhir, meninggalkan Rangga dengan kenangan dan janji yang pernah ia ucapkan, bahwa suatu hari ia ingin membawa Andini ke tempat yang membuatnya merasa paling bahagia, memamerkan kecantikan perempuan yang dicintainya kepada alam.
Salah satu kelebihan novel ini adalah gaya penulisan Nurwina yang puitis dan menyentuh. Ia mampu membangun atmosfer emosional yang kuat, membuat pembaca seolah ikut merasakan kesepian, harapan, dan kepedihan Rangga.
Setiap pendakian yang dilakukan Rangga bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga menjadi simbol dari perjuangan dan keteguhan hatinya dalam mencintai seseorang. Gunung-gunung yang ia daki merepresentasikan cinta yang tak lekang oleh waktu, meski tak selalu berujung pada kebahagiaan.
Latar dunia kampus dan aktivitas mahasiswa juga digambarkan dengan realistis. Dinamika organisasi, tekanan skripsi, serta kompetisi akademik yang dihadapi Andini menambah kedalaman pada karakter masing-masing. Pembaca yang berasal dari kalangan mahasiswa akan merasa relate dengan kehidupan para tokoh dalam cerita.
Selain itu, penggunaan bahasa yang ringan dan sesuai dengan gaya percakapan anak muda menjadikan novel ini mudah diikuti. Dialog antar tokoh terasa alami dan tidak dibuat-buat.
Meski begitu, sang penulis tetap menyelipkan kalimat-kalimat bermakna yang memberi kesan mendalam dan membuat pembaca merenung, terutama tentang arti cinta, pengorbanan, dan keikhlasan.
Alur cerita disajikan mengalir secara kronologis, namun kemudian diselingi dengan kilas balik yang menguatkan narasi dan memperkaya latar belakang tokoh. Teknik ini membuat pembaca lebih memahami keputusan dan emosi yang dirasakan oleh Rangga maupun Andini.
Karakterisasi tokoh juga dilakukan dengan cukup matang. Pembaca bisa merasakan perkembangan emosional yang dialami Rangga, dari rasa kagum yang tak terucap hingga menerima kenyataan pahit tentang cinta yang tak bisa dipaksakan.
Novel "3726 MDPL" bukan hanya tentang kisah cinta antara dua mahasiswa, tetapi juga tentang kesetiaan dan perjuangan seorang pria dalam mencintai tanpa pamrih.
Novel ini menyajikan refleksi tentang bagaimana cinta bisa hadir dalam diam, tumbuh dalam kesederhanaan, dan kadang harus dilepaskan demi kebaikan bersama.
Bagi para pembaca yang menyukai cerita cinta dengan latar kehidupan mahasiswa dan nuansa alam, buku ini layak untuk dibaca.