Ulasan
Ulasan Novel Cinta Lama: Ketika Mantan Saling Berbincang tentang Masa Lalu

Yoursay.id - Memang, ya kalau bicara urusan masa depan itu tak akan ada yang tahu ujungnya. Sama halnya dengan urusan hati dan cinta yang sewaktu-waktu bisa berubah. Tapi bagaimana jadinya kalau di masa depan, kita akan menghabiskan waktu hampir seharian bersama mantan kekasih, membicarakan masa lalu pula!
Ide simpel ini dikembangkan oleh Puthut EA dalam sebuah novel pendek berjudul Cinta Lama. Mengisahkan tentang sepasang mantan kekasih yang kembali berjumpa setelah dua puluh tahun tidak bertemu. Keduanya memilih berbincang di sebuah kafe untuk saling sapa, bernostalgia, sekaligus menyelesaikan urusan yang belum usai.
Novel ini menghadirkan alur dan setting yang sederhana. Bisa dibilang juga kalau ceritanya merupakan kisah satu babak karena hanya berlangsung di satu peristiwa saja. Namun, lewat dialog antartokoh, penulis berhasil menguraikan timeline dan persoalan yang dilewati tokoh utama menjadi sebuah perjalanan lintas waktu yang berkesan.
Pertama-tama, kita akan diperlihatkan tokoh laki-laki yang sedang menunggu seseorang di kafe dengan gundah, cemas, dan penuh kekhawatiran. Bagaimana tidak. Hari itu, ia akhirnya memberanikan diri untuk bertemu lagi dengan kekasihnya sewaktu kuliah dulu. Padahal, sudah lebih dari dua puluh tahun ia mencoba menghindari segala interaksi yang berhubungan dengan sang mantan.
Tidak lama setelahnya, orang yang ditunggu kehadirannya pun sampai di lokasi. Tak bisa berkata apa-apa karena gugup, ia lantas teringat kembali pertemuan pertama dengan si wanita di kantin kampusnya dulu. Tidak menampik juga kalau hatinya masih merasakan desir yang aneh kala melihat wanita itu lagi.
Sama halnya dengan pertemuan ramah-tamah pada umumnya, obrolan mereka diawali dengan menanyakan kabar. Selepas itu, sebenarnya aku agak terkejut mendapati kalau kedua tokoh ini rupanya sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Namun, hal itulah yang justru memantik rasa penasaranku tentang akhir dari pertemuan mereka nantinya.
Obrolan yang dihiasi dengan hujan di luar kafe, sayup suara hari mereka, dan kegugupan yang terkadang tidak bisa disembunyikan itu terus berlangsung. Satu per satu pertanyaan meluncur dari mulut masing-masing. Sesekali mereka menanyakan bagaimana kabar teman kuliah, lalu berpindah membicarakan soal pekerjaan, hingga mulailah topik tentang hubungan mereka di masa lalu.
Ada sejumlah perasaan yang muncul kala membaca buku ini. Ada rasa was-was dan penasaran yang membuat pembaca menerka langkah apa yang akan mereka pilih setelah pertemuan itu. Mungkin hal itu juga timbul karena sang tokoh utama pun merasakan hal yang sama. Hal ini malah jadi indikasi yang bagus perihal keahlian penulis menularkan emosi dalam cerita ke pembacanya secara langsung.
Akan tetapi, bagian yang paling berdesir justru saat kedua tokoh mulai berbicara tentang perasaan mereka. Sesekali penulis menyelipkan humor yang lucu di tengah obrolan mereka tentang keretakan hubungan sampai akhirnya keduanya menjauh dan putus. Lalu, ada nada sedih ketika keduanya mengungkapkan ketulusan cinta yang mereka curahkan dulu, serta secara tersirat menyayangkan hubungan mereka yang berakhir dengan cara tidak baik.
Meskipun sangat pendek, novel ini berhasil mengaduk-aduk emosi pembaca. Lewat narasi yang singkat dan dialog yang santai, pembaca jadi bisa menghayati interaksi mereka seperti sedang mendengarkan curhatan tokoh utama secara langsung. Perlu diakui kalau hal yang membuat novel ini menarik memang terletak pada kelihaian penulis merangkai dialog dan memilih diksi. Selain itu, kehadiran ilustrasi bergaya sketsa membuat novel ini makin lengkap. Pembaca jadi bisa membayangkan ekspresi tokoh dan situasi di sekitar mereka dengan jelas.
Identitas buku
Judul: Cinta Lama
Penulis: Puthut EA
Penerbit: DIVA Press
Tahun terbit: 2020
Tebal buku: 143 halaman