ulasan
5 Pertanyaan Krusial tentang Hidup di Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"

Suara.com - Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya hilang arah, hampa, dan gak tahu harus apa. Mungkin inilah yang dimaksud dengan masa pencarian. Entah itu jati diri, keinginan, atau makna hidup yang dianut.
Dalam buku ini, Tere Liye mengemas proses pencarian makna hidup itu dan merangkumnya dalam 5 pertanyaan. Meski tampaknya sederhana, lima pertanyaan ini punya makna yang jauh lebih dalam.
Identitas buku
Judul: Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Penulis: Tere Liye (Darwis)
Penerbit: Republika
Tahun Terbit: 2009
Jumlah Halaman: 426 halaman
ISBN: 978-979-1102-46-9
Adaptasi Film: Max Pictures, 2019 (Durasi: 92 menit)
Rembulan Tenggelam di Wajahmu adalah salah satu karya Tere Liye yang sarat pesan filosofi tentang kehidupan, penderitaan, dan perjalanan spiritual manusia. 5 pertanyaan dalam buku ini dijawab secara tersirat setelah si tokoh utama melewati babak-babak hidupnya yang kian peluk.
Novel ini berkisah tentang Rehan, atau lebih dikenal dengan nama Ray, seorang anak panti asuhan yang berhasil menjadi pengusaha sukses. Namun di balik pencapaian materi yang luar biasa, Ray merasa hidupnya kosong dan penuh tanda tanya besar.
Melalui kisahnya, pembaca diajak menyelami lima pertanyaan mendasar yang menghantui Ray—pertanyaan yang mungkin juga pernah terlintas dalam benak kita semua.
1. Kenapa Aku Harus Tinggal di Panti?
Gak semua orang lahir di panti. Tapi maksud pertanyaan ini bisa jadi lebih dalam. Kenapa kita harus lahir di keadaan seperti sekarang? Entah itu dilahirkan oleh 2 orang tua, di strata ekonomi tertentu, atau beban yang diberikan saat kita menjalani hidup sebagai individu.
Kenapa kita dilahirkan? Kita tidak pernah meminta, dan bahkan mungkin hati itu terlalu berat hingga membuat kita mengutuk semua hal yang terlihat.
Hal ini sama juga dialami tokoh utama di novel ini, dan pertanyaan pertama Ray membawa kita ke masa kecilnya yang getir. Sejak kecil ia ditinggalkan orang tua dan harus tumbuh besar di panti asuhan.
Di sinilah Tere Liye menyampaikan filosofi “sebab-akibat”: segala peristiwa dalam hidup saling terhubung, seperti domino yang jatuh satu per satu. Hidup bukan tentang siapa yang bersalah, tetapi tentang bagaimana kita memahami peran setiap peristiwa sebagai bagian dari rencana besar.
2. Apakah Hidup Ini Adil?
Sebagai anak panti, Ray sering merasa hidup ini tidak adil. Mengapa sebagian orang bisa hidup nyaman, sementara ia harus menderita? Namun dalam perjalanannya, Ray menemukan jawabannya: hidup selalu adil.
Kejadian demi kejadian yang ia alami justru membantunya menemukan kekuatan, membentuknya menjadi pribadi dengan analisis bisnis yang tajam, dan akhirnya membawanya pada kesuksesan yang luar biasa.
3. Kenapa Harus Ada Kehilangan dan Kesedihan?
Ray belajar bahwa semua perasaan—bahagia atau sedih—pada hakikatnya memiliki kadar yang sama. Manusialah yang memberi label pada rasa itu. Kehilangan dan kesedihan hadir sebagai pengingat, sebagai penguji iman, dan sebagai peluang untuk melihat kehidupan dari sisi yang lebih dalam.
4. Kenapa Hidup Ini Terasa Hampa?
Meski Ray berhasil menjadi pebisnis kaya raya, ia tetap merasa ada ruang kosong di hatinya. Di sinilah ia menyadari bahwa hidup yang hanya mengejar dunia akan terasa hampa. Manusia butuh sesuatu yang lebih: kedamaian batin, hubungan dengan nurani, dan makna yang lebih tinggi.
5. Kenapa Takdir Sakit Ini Mengungkungku?
Pertanyaan terakhir Ray muncul saat ia menderita sakit parah. Ia merasa dikungkung oleh penderitaan. Namun jawabannya justru menyadarkan: rasa sakit bisa jadi adalah karma yang harus dilalui atau kasih sayang yang tersembunyi. Kesabaran menghadapi rasa sakit akan menuntun pada pemahaman yang lebih dalam tentang hidup.
Novel ini juga telah diadaptasi ke layar lebar pada tahun 2019 oleh Max Pictures. Meski durasi 92 menit terasa singkat untuk merangkum kedalaman novel, film ini berhasil menangkap esensi perjalanan spiritual Ray.
Rembulan Tenggelam di Wajahmu bukan sekadar novel tentang perjuangan seorang anak panti menjadi sukses. Ini adalah karya yang mengguncang kesadaran, mengajak kita menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang hidup, takdir, dan makna sejati kebahagiaan. Sebuah bacaan wajib bagi siapa pun yang tengah mencari arti hidup di tengah hiruk-pikuk dunia modern.
Buat kamu yang sedang sedih, dilema, selalu merasa tertinggal, dan menjalani hidup yang tidak adil. Maka kamu wajib baca buku ini dan menemukan jawabanmu sendiri!