ulasan
Menelusuri Makna Sindiran Halus Lewat Lagu Billie Eilish Bertajuk Bad Guy
Yoursay.id - Billie Eilish telah menarik perhatian di dunia musik sejak usia muda dengan gaya dan suaranya yang khas. Sebelum “Bad Guy” dirilis, ia sudah memiliki beberapa lagu terkenal seperti “Ocean Eyes,” “You Should See Me in a Crown,” dan “Bury a Friend” yang menunjukkan warna musiknya yang gelap dan misterius.
Ketika “Bad Guy” dirilis pada tahun 2019 sebagai bagian dari album debutnya "When We All Fall Asleep, Where Do We Go?", kariernya langsung meledak. Lagu ini bukan hanya sukses besar di tangga lagu, tetapi juga menjadi ikon dari gaya musik Billie yang nyentrik dan berbeda dari penyanyi pop lainnya.
Lagu “Bad Guy” ditulis oleh Billie dan kakaknya, yakni Finneas O’Connell, yang juga menjadi produser utama dalam lagu-lagunya. Mereka berdua memang sudah lama bekerja sama secara musikal. Meskipun terlihat sederhana karena lagu ini dibuat di rumah mereka sendiri, namun hasil yang mereka ciptakan justru luar biasa dan terdengar sangat profesional.
“Bad Guy” menjadi lagu yang istimewa karena berhasil menggabungkan elemen-elemen yang tidak biasa dalam musik pop. Mulai dari suara-suara aneh, lirik yang penuh sindiran, hingga vokal Billie yang unik, semuanya menyatu dalam lagu ini dan justru menjadi salah satu daya tariknya.
Dalam lagu ini, Billie menyanyikan liriknya dengan gaya seperti sedang bicara, tenang, dan hampir datar, tapi di situlah letak pesonanya. Ia memainkan peran sebagai seseorang yang mengaku sebagai si jahat, tetapi cara penyampaiannya justru membuat pendengar bertanya-tanya, apakah ini benar-benar menjadi jahat, atau lebih kepada menyindir persepsi orang tentang kepribadian seseorang.
Secara lirik, “Bad Guy” bukan lagu cinta biasa atau lagu tentang patah hati seperti yang sering ditemukan dalam lagu pop. Lagu ini lebih bersifat satir, menantang cara berpikir pendengar tentang peran dalam sebuah hubungan.
Billie seolah ingin mengatakan, “Kamu pikir kamu orang jahat? Tidak, akulah yang lebih jahat.” Tapi semuanya dibawakan dengan nada yang terkesan main-main dan penuh kepercayaan diri.
Lagu ini menyentil norma dan stereotip tentang siapa yang punya kendali dalam hubungan, namun dengan cara yang menyenangkan dan tidak menggurui.
Sikap cuek terhadap karakter “bad guy” atau si tokoh jahat sangat terasa baik dalam video musiknya maupun dalam nuansa lagunya. Lagu ini memadukan beat funky dan groovy dengan vokal yang terdengar agak misterius.
Perpaduan antara alur cerita yang gelap dengan sentuhan kebahagiaan yang nyeleneh membuat lagu ini terdengar unik dan catchy, meskipun lirik dan videonya punya kesan yang cukup mengganggu saat menontonnya.
Salah satu bagian yang paling mencerminkan sikap ini adalah saat Billie mengucapkan kalimat, “I’m the bad guy”, dengan nada gelap dan terdistorsi, lalu jeda sebentar sebelum menambahkan “duh” dengan nada santai dan main-main.
Hal ini menjadi penanda kuat bahwa Billie tidak ingin lagu ini dianggap terlalu serius, dan itu justru menjadi nilai lebihnya, mengingat beberapa pengakuan dalam liriknya terdengar cukup menggelisahkan jika ditanggapi secara harfiah.
“Bad Guy” adalah bukti nyata bahwa musik pop tidak harus selalu mengikuti formula yang sama. Lagu ini menyuguhkan sesuatu yang baru dan berbeda, baik dari segi suara maupun tema.
Jika kamu mencari lagu yang menyenangkan tapi juga bermakna dan penuh gaya, maka “Bad Guy” adalah pilihan yang tepat. Lagu ini bukan hanya menyenangkan untuk dinikmati, tetapi juga menarik untuk dianalisis.
Dari suara-suara unik yang digunakan, gaya vokal yang tidak biasa, hingga pesan tersembunyi dalam liriknya, semuanya menjadikan “Bad Guy” sebagai salah satu lagu pop paling orisinal di kancah musik global.
