ulasan

Review Sarung Untuk Bapak: Sarung lusuh dan Cinta yang Tulus

Review Sarung Untuk Bapak: Sarung lusuh dan Cinta yang Tulus
Poster Film Sarung Untuk Bapak (KlikFilm)

Kalau ngomongin film drama keluarga yang penuh emosi dan mengandung realita sosial, ada satu kisah yang bisa dijadikan referensi, yakni film Sarung Untuk Bapak, besutan Sutradara Suroso M.Y.S., yang dulu juga menyutradarai film Cek Ombak Melulu. film produksi klikfilm Productions yang bekerjasama dengan Merpati Films ini sudah bisa Sobat Yoursay tonton di klikfilm sejak 6 Juni 2025. 

Bintang-bintangnya keren, lho, di antaranya:

  • Omar Daniel sebagai Rusli
  • Cok Simbara sebagai si Bapak 
  • Steffi Zamora sebagai Mawar
  • Hamidatun Syariah 
  • Ira Miranti Dewi
  • Dan masih banyak bintang pendukung lainnya 

Kombinasi para pemerannya makin membuat cerita yang sudah dramatis jadi makin hidup dan terasa lebih nyata lho. 

Kisahnya tentang apa sih? Sini merapat dan kepoin bareng ya!

Sekilas tentang film Sarung Untuk Bapak

Rusli (Omar Daniel) tumbuh dengan rasa malu yang dipendam dalam-dalam. Dia menyayangi ayahnya (Cok Simbara), tapi nggak bisa mengabaikan bisik-bisik tetangga yang menyebut keluarga mereka ‘nggak mampu’.

Sang ayah memang hidup bersahaja, mulai dari berangkat ke masjid dengan sarung lama, bekerja tanpa keluhan, tapi memang selalu dipandang sebelah mata. Dan lambat laun, Rusli jadi ingin mengubah nasib.

Maka dia berangkat jauh, menjadi TKI di Korea Selatan. Di sana, da menghadapi kerasnya hidup perantauan. Kerja berat, cuaca ekstrem, dan jarak dari rumah jadi keseharian. Namun Rusli bertahan. Dia percaya, uang yang dikumpulkan bisa menebus semua. Mulai dari membanggakan ayahnya, menepis cibiran, dan tentu saja melamar Mawar (Steffi Zamora), gadis pujaan yang diam-diam selalu dia pikirkan.

Lima tahun berlalu. Rusli pulang dengan tabungan, harapan, dan semangat baru. Namun, suasana kampung halamannya sudah nggak seperti dulu. Sang ayah kini terbaring sakit, dan Mawar sudah menjadi milik orang lain.

Dari sinilah perjalanan batin Rusli benar-benar dimulai. Dia harus menghadapi luka yang nggak bisa dibayar dengan uang. Dia pun mulai memahami bahwa ayahnya, meski nggak bergelimang harta, adalah sosok yang kaya akan cinta dan pengorbanan. Sarung lusuh yang dulu Rusli nggap memalukan, justru menyimpan makna paling dalam tentang kasih sayang, iman, dan harga diri.

Semenarik itu ya!

Impresi Selepas Nonton film Sarung Untuk Bapak 

Kalau aku lihat dari sudut pandang pribadi, salah satu hal yang paling menyentuh adalah bagaimana stigma ‘orang miskin’ itu bisa jadi beban berat buat seseorang. 

Bayangkan saja, bapak yang sudah berusaha keras tapi selalu dianggap gagal sama lingkungan sekitarnya. Anak laki-lakinya sampai merasa malu, sampai nggak berani melamar wanita yang dia cintai. Dan bila ditelaah lebih dalam, itu sih bukan cuma soal uang, tapi soal bagaimana persepsi sosial bisa bikin seseorang merasa nggak cukup baik.

Menurut aku, ini menggambarkan banget tekanan psikologis yang dialami banyak keluarga di luar sana. Kadang orangtua sudah melakukan yang terbaik, tapi lingkungan yang suka menghakimi bikin rasa percaya diri anak-anaknya runtuh. film ini dengan indah membawa diriku masuk ke perasaan itu.

Nah, poin kedua yang aku suka, terkait bagaimana film ini menyorot kehidupan TKI di Korea. Kita tahu sendiri, kerja sebagai TKI bukan hal yang gampang. Jauh dari keluarga, berhadapan dengan budaya yang berbeda, bahasa yang sulit, dan tentunya perjuangan fisik dan mental yang besar.

Aku bisa merasakan dilema beratnya, saat pergi meninggalkan kampung halaman demi mengumpulkan uang, berharap semua pengorbanan akan membuahkan hasil buat keluarga. Sayangnya, baliknya malah ada kejadian yang nggak sesuai harapan. 

Betewe, selain soal keluarga dan perjuangan, film Sarung Untuk Bapak juga menyisipkan konflik romantis yang realistis banget. Tokoh utama, yang sudah berjuang jauh-jauh, harus menerima kenyataan pahit bahwa pujaan hatinya sudah dilamar orang lain. Aku merasa ini menambah lapisan drama yang bikin film ini jadi jauh lebih kompleks dan relatable.

Kadang dalam hidup, kita sudah berusaha mati-matian, tapi keadaan nggak selalu berpihak pada kita. film ini ibarat mau menasihati diriku: Cinta dan pengorbanan nggak selalu indah seperti cerita di novel, tapi penuh dengan liku dan pilihan sulit. 

Kalau Sobat Yoursay suka cerita-cerita yang mengangkat tema sosial dengan balutan drama keluarga dan cinta yang mengaduk-aduk perasaan, ‘Sarung Untuk Bapak’ wajib banget masuk list nontonmu. Sutradara Suroso Mys memang paham banget cara menyampaikan kisah-kisah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari tapi tetap mengena deh.

Athar Farha

Athar Farha

Nonton Film dan Mengulasnya.

Total Artikel 1160

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda