News
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik

Yoursay.id - Ngomongin soal politik bagi anak muda mungkin rasanya masih baru. Bagi kebanyakan Gen Z, Pemilu 2024 kemarin mungkin menjadi momen pemilu pertama mereka. Namun, masih muda atau baru “nyemplung” di dunia politik bukan berarti tidak paham apa-apa.
Melalui media sosial, salah satu gerakan yang digadang-gadang menjadi gerakan politiknya anak muda, Malaka Project, sangat vokal dalam menyuarakan suaranya. Mereka menjadi penggerak bagi anak muda agar bisa belajar lebih kritis dan cerdas.
Visinya simpel: membuat masyarakat baru yang lebih cerdas, kritis, dan empatik. Mereka tidak tampil dengan nama partai, melainkan lewat konten edukasi yang relate dengan anak muda.
Di Balik Layar: Tim 'All-Star' Malaka Project
Malaka Project resmi diluncurkan pada 20 Oktober 2023 di Djakarta Theater. Penggagas utamanya adalah Ferry Irwandi, bersama dengan 8 orang lainnya yang namanya sudah tidak asing lagi:
- Jerome Polin
- Dea Anugrah
- Cania Citta Irlanie
- Angellie Nabila
- Coki Pardede
- Aurelia Vizal
- Fathia Izzati
- Rifky Adi Prakoso
Dari Podcast Hingga Beasiswa: Politik yang Bisa 'Dinikmati'
Dengan nama-nama yang sudah familier, Malaka Project berhasil cepat dikenal oleh banyak orang, terutama Gen Z. Mereka aktif menyuguhkan konten edukasi melalui platform YouTube dengan tema konten “Kelas Pakar”.
Tidak cuma itu, belakangan mereka juga sering bikin podcast dengan tamu-tamu yang punya nama besar di dunia politik Indonesia, seperti Ahok dan Tom Lembong. Di luar konten, Malaka Project juga kerap memberikan beasiswa untuk mahasiswa, menunjukkan komitmen mereka di bidang pendidikan.
Politik yang 'Cair', Bukan Kaku
Jika biasanya politik identik dengan partai dan kampanye, maka politik yang disampaikan oleh Malaka Project lebih mengarah pada gerakan intelektual. Mereka mengajak anak muda untuk berpikir kritis, peduli dengan isu sosial yang ada, serta berani untuk bersuara.
Mereka menawarkan bentuk politik yang lebih cair, dekat dengan keseharian, dan dapat diakses melalui media. Melalui cara ini, Malaka Project seakan ingin menunjukkan bahwa politik bukan sesuatu yang jauh atau eksklusif hanya bagi para politisi.
Ikut Turun ke Jalan, CEO Berpotensi Terseret Kasus Hukum
Pada akhir-akhir ini, Malaka Project turut aktif dalam menyuarakan suaranya melalui tuntutan 17+8. Mereka ikut turun dalam demo yang terjadi selama akhir Agustus 2025.
CEO-nya, Ferry Irwandi, sangat vokal dalam menyuarakan pendapatnya, terutama pada saat aksi "Indonesia Gelap" ramai. Baru-baru ini, ia juga diundang ke iNews untuk berpartisipasi dalam program debat "Rakyat Bersuara".
Belakangan, ia kembali disorot karena namanya dikaitkan dengan dugaan tindak pidana yang terdeteksi melalui patroli siber oleh Dansatsiber Mabes TNI. Tuduhan tersebut ditanggapi dengan tenang oleh Ferry, yang menegaskan bahwa dirinya siap menghadapi proses hukum yang berlaku.
Meskipun sang CEO namanya terseret dalam kasus hukum, Malaka Project telah menempati ruang spesial di hati para Gen Z. Dengan gaya komunikasinya yang relate, kolaborasi lintas dunia kreatif, ditambah konten edukatif yang mudah dipahami, mereka berhasil membuat diskusi-diskusi serius jadi hidup lagi di ruang publik.
Penulis: Flovian Aiko