News
Ironi Nadiem Makarim: Ayahnya, Nono Anwar Makarim, Dikenal sebagai Pengacara dan Aktivis Antikorupsi

- Nono Anwar Makarim, ayah Nadiem, adalah seorang pengacara ternama lulusan Harvard, pendiri firma hukum Makarim & Taira S., dan intelektual yang disegani.
- Sepanjang kariernya, Nono Makarim dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi dan rekam jejak sebagai aktivis anti-korupsi.
- Reputasi bersih sang ayah menciptakan kontras tajam dan menjadi sorotan utama di tengah kasus dugaan korupsi triliunan rupiah yang kini menjerat Nadiem Makarim.
Di tengah pusaran kasus korupsi proyek Chromebook yang menjerat mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim, satu nama dari masa lalu mendadak kembali menjadi sorotan: Nono Anwar Makarim.
Ia bukanlah sosok sembarangan, melainkan ayah kandung Nadiem yang dikenal luas sebagai seorang intelektual, pengacara papan atas, sekaligus figur dengan rekam jejak anti-korupsi yang kuat.
Fakta ini sontak menciptakan sebuah ironi yang menyita perhatian publik. Bagaimana bisa seorang anak dari tokoh yang begitu disegani karena integritasnya justru tersandung kasus rasuah triliunan rupiah? Kisah ini seolah membuka kembali lembaran sejarah tentang kontrasnya jalan hidup antara ayah dan anak.
Siapa Sebenarnya Nono Anwar Makarim?

Bagi generasi yang lebih tua, terutama di kalangan hukum dan aktivis, nama Nono Anwar Makarim sangatlah terpandang. Ia adalah seorang pengacara dan intelektual berdarah Minang-Arab yang lahir di Pekalongan pada tahun 1939.
Nono merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan melanjutkan studinya hingga meraih gelar doktor dari Harvard Law School, Amerika Serikat.
Pada tahun 1980, ia bersama rekannya mendirikan Makarim & Taira S., salah satu firma hukum korporat paling bergengsi dan disegani di Indonesia hingga saat ini.
Di luar dunia hukum, Nono juga dikenal sebagai seorang aktivis yang vokal. Ia pernah menjadi salah satu penandatangan "Manifes Kebudayaan" pada tahun 1963 dan aktif menulis kolom serta analisis tajam mengenai hukum dan politik di berbagai media nasional.
Jejak Integritas dan Sikap Anti-Korupsi

Reputasi Nono Anwar Makarim sebagai figur yang bersih dan anti-korupsi bukanlah isapan jempol. Sepanjang kariernya, ia dikenal sebagai sosok yang memegang teguh prinsip dan etika. Pemikiran-pemikirannya sering kali menyoroti pentingnya penegakan hukum yang adil dan pemerintahan yang bersih.
Sikapnya yang tegas inilah yang membuat banyak orang terkejut ketika nama Nadiem, sang anak, justru terseret dalam skandal korupsi besar. Warisan integritas yang dibangun oleh sang ayah selama puluhan tahun seolah diuji oleh kasus yang kini dihadapi putranya.
Sebuah Ironi yang Menyakitkan
Kontras antara ayah dan anak ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Publik seolah diajak untuk merenungkan bagaimana nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga tidak selalu berjalan lurus dengan jalan hidup yang dipilih oleh generasi penerusnya.
Kasus yang menimpa Nadiem Makarim tidak hanya menjadi catatan kelam bagi kariernya yang cemerlang, tetapi juga menjadi bayang-bayang yang menyelimuti nama besar keluarga Makarim yang selama ini dikenal bersih.
Ini adalah sebuah ironi yang menyakitkan, di mana nama seorang pejuang anti-korupsi harus disebut dalam konteks kasus korupsi Chromebook yang dilakukan oleh putranya sendiri.