Hobi
Bek Andalan Alavs Kena Imbas! Skandal Pemalsuan Dokumen Timnas Malaysia Gegerkan Liga Spanyol!

Yoursay.id - Ada drama besar yang lagi mengguncang dunia sepak bola Asia Tenggara. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) lagi-lagi bikin ulah dan kini kena "skakmat" langsung dari FIFA! Nggak tanggung-tanggung, tujuh pemain timnas mereka, termasuk bek andalan yang main di Liga Spanyol, Facundo Garcés, dijatuhi sanksi larangan bermain selama satu tahun.
Penyebabnya? Dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi. Kasus ini nggak cuma bikin pusing Malaysia, tapi getarannya sampai terasa ke LaLiga Spanyol!
Efek Domino Sampai ke Spanyol: Pelatih Alavés Ikut Ngeluh
Di Spanyol, pelatih klub Deportivo Alavés, Eduardo Coudet, cuma bisa pasrah saat tahu bek andalannya, Facundo Garcés, tiba-tiba nggak bisa main. Absennya Garcés akibat sanksi FIFA ini benar-benar jadi kendala tak terduga.
Alhasil, saat Alavés bertanding melawan Mallorca, mereka harus puas bermain imbang 0-0. Coudet terang-terangan bilang kalau kehilangan Garcés bikin strateginya jadi berantakan, terutama buat adu jotos di udara.
"Kejadian itu muncul secara mengejutkan... Kehilangan dia di lapangan memang memengaruhi rencana, terutama dalam duel udara melawan Mallorca," ujar Coudet.
"Kami tahu potensi mereka saat bisa bermain langsung dengan Muriqi (striker jangkung Mallorca). Ada perbedaan tinggi, dan mereka memang mahir dalam hal itu," tambahnya.
Sebuah keluhan yang menunjukkan betapa "keteledoran" di Kuala Lumpur bisa berdampak langsung pada hasil pertandingan di Spanyol.
Pembelaan 'Ngasal' FAM: "Bukan Nipu, Cuma Salah Ketik!"
Nah, di sinilah letak komedinya. Setelah bikin malu satu negara dan bikin pusing pelatih di Eropa, apa pembelaan dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM)?
Mereka mengaku, ini semua hanyalah "kesalahan teknis administrasi". Bukan niat buat menipu atau memalsukan dokumen.
“Kami menemukan adanya kesalahan teknis dalam proses pengajuan dokumen yang dilakukan staf administrasi,” tulis FAM dalam pernyataan resminya.
Sebuah pembelaan yang rasanya sulit dipercaya. Masa iya, urusan sepenting naturalisasi pemain buat timnas, bisa ada "salah ketik" sampai tujuh pemain sekaligus?
FAM bahkan mencoba berkelit dengan bilang kalau FIFA sebelumnya sudah memeriksa dan meloloskan para pemain ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, sanksi sudah dijatuhkan, dan Malaysia kini harus menanggung malu.
Kasus ini jadi pelajaran pahit, nggak cuma buat Malaysia, tapi juga buat semua federasi. Di era modern ini, "salah ketik" atau keteledoran administrasi bisa berakibat fatal dan memalukan di panggung internasional.