Hobi
Romeo is a Dead Man: Aksi Brutal dan Gaya Nyeleneh Khas Suda51 Kembali!

Yoursay.id - Suda51 kembali dengan karya original terbarunya yang benar-benar mencuri perhatian. Romeo is a Dead Man, game action sci-fi dengan gaya visual penuh warna dan cerita yang absurd, diperkenalkan pertama kali di ajang PlayStation State of Play lalu.
Setelah beberapa tahun absen merilis game baru, Grasshopper Manufacture akhirnya muncul lagi dengan sesuatu yang terasa sangat khas Goichi Suda.
Game ini menceritakan Romeo Stargazer, seorang polisi yang hampir mati setelah diserang makhluk aneh di depan rumahnya. Namun nyawanya diselamatkan oleh sang kakek misterius menggunakan Dead Gear, alat yang ditanam di matanya dan mengubahnya menjadi Dead Man, agen FBI Space-Time. Romeo pun ditugaskan memburu kriminal antar dimensi sambil menyelami kembali ingatannya bersama Juliet, cinta lamanya yang juga jadi bagian penting dari konflik.
Jika dilihat sekilas, konsepnya memang tampak liar, tapi ini adalah ciri khas dari Suda51 dan Grasshopper Manufacture. Mereka bukan hanya sekadar membuat game penuh aksi, tapi juga menanamkan banyak elemen teatrikal, humor gelap, dan gaya penceritaan yang over the top.
Menurut artikel Game Rant, Suda51 ingin menjadikan Romeo is a Dead Man sebagai bentuk kebangkitan Grasshopper dengan pendekatan kreatif yang lebih bebas dan penuh gaya, tanpa batasan dari publisher besar.
Visual game ini pun jadi salah satu aspek yang paling mencolok. Trailer-nya menampilkan gabungan antara gameplay 3D penuh aksi, cutscene anime, animasi 2D, serta mini-game dengan gaya retro arcade. Semua elemen itu terlihat campur aduk tapi justru memberi identitas kuat. Romeo terlihat bertarung dengan katana futuristik melawan zombie di pusat perbelanjaan, sambil sesekali menembakkan senjata api dan berakrobat di udara, sebuah kombinasi yang terdengar gila, tapi justru bikin penasaran.
Selain dari segi aksi, game ini juga menawarkan atmosfer dunia yang unik. Latar waktu yang tidak jelas, konsep time travel, hingga organisasi FBI versi lintas dimensi membuatnya terasa seperti versi game dari film sci-fi eksperimental.
Nama Juliet yang muncul juga jadi semacam homage, bisa ke kisah klasik Romeo and Juliet, bisa juga ke Juliet Starling dari Lollipop Chainsaw, game lama Suda51 yang penuh gaya.
Suda51 menyebutkan bahwa mereka menargetkan rilis game ini pada tahun 2026, meskipun tanggal pastinya belum ditentukan. Salah satu alasannya adalah karena kehadiran GTA 6, yang rencananya juga rilis di tahun yang sama.
Mengutip dari GamesRadar, Suda mengatakan bahwa tidak ada developer waras yang mau merilis game di minggu yang sama dengan GTA 6, dan ia sendiri mengaku bakal stres berat jika harus melakukannya.
Namun, justru karena masih dalam tahap pengembangan awal, Grasshopper punya ruang untuk membentuk game ini dengan lebih matang. Mereka tak terburu-buru dan ingin benar-benar membangun pengalaman bermain yang segar, original, dan cukup gila untuk dikenang. Judulnya sendiri, Romeo is a Dead Man, sudah cukup memberi gambaran bahwa ini bukan sekadar game action biasa.
Dengan semua elemen yang sudah diperlihatkan, Romeo is a Dead Man berpotensi jadi rilisan paling berani dan bergaya dari Grasshopper Manufacture sejak No More Heroes.
Kombinasi narasi absurd, aksi cepat, dunia unik, dan karakter yang memorable bisa jadi paket lengkap untuk para gamer yang mencari sesuatu yang beda dari kebanyakan game action di pasaran.
Bagi yang sudah lama merindukan karya original dari Suda51, ini adalah proyek yang wajib dinantikan. Dan bagi yang baru mengenal gayanya? Bisa jadi Romeo is a Dead Man adalah pintu masuk terbaik ke dunia game yang liar, lucu, dan penuh kejutan.