hobi
Timnas U-17 Lolos Otomatis ke Piala Asia, 3 Hal Ini Bisa Bikin Iri Tim-Tim Asia Tenggara

Yoursay.id - Keputusan induk sepak bola Asia, alias AFC yang mengubah syarat kontestan yang lolos otomatis ke gelaran Piala Asia U-17 tahun 2026 mendatang membuat Indonesia bak mendapatkan durian runtuh.
Bagaimana tidak, menyadur laman Suara.com (1/7/2025), konfederasi tertinggi di persepakbolaan benua kuning tersebut memutuskan bahwa delapan negara yang mencapai babak perempat final di gelaran terakhir, bakal langsung lolos otomatis ke Qatar untuk menjalani turnamen tahun depan.
Itu artinya, delapan negara yang mencapai babak delapan besar di Piala Asia U-17 edisi tahun ini, yakni Indonesia, Uzbekistan, Arab Saudi, Korea Selatan, Korea Utara, Tajikistan, Jepang, dan Uni Emirat Arab sudah pasti akan menjadi bagian untuk turnamen edisi tahun depan.
Sementara Qatar, meskipun tak masuk dalam jajaran delapan tim yang mencapai babak perempat final turnamen, namun mereka mendapatkan privilege lolos otomatis karena bakal bertindak sebagai tuan rumah.
Kelolosan otomatis Timnas Indonesia U-17 ke putaran final Piala Asia U-17 tahun depan, tentunya bakal membuat tim-tim lain dari kawasan Asia Tenggara atau bahkan kawasan Asia lainnya merasa iri. Karena setidaknya, ada tiga hal yang membuat mereka tak bisa merasakan keistimewaan yang saat ini dirasakan oleh Pasukan Muda Merah Putih.
Mari kita bahas bersama!
1. Harus Bersusah Payah Melalui Babak Kualifikasi
Hal pertama yang membuat tim-tim Asia Tenggara iri kepada Indonesia adalah, karena ketika Pasukan Garuda Muda sudah berleha-leha menantikan gelaran dimulai, tim-tim lain sudah harus bersusah payah untuk menjadi kontestan melalui babak kualifikasi.
Faktanya, Indonesia menjadi satu-satunya negara dari kawasan Asia Tenggara yang bisa berleha-leha saat tim-tim lainnya harus berpeluh keringat, termasuk tim-tim kuat kawasan seperti Australia, Thailand, Vietnam, dan tentu saja Malaysia.
Tentunya hal tersebut membuat tim-tim tersebut merasa iri dengan kondisi yang tengah dijalani oleh Indonesia bukan?
2. Hanya Mendapatkan Jatah 7 Tiket Tersisa
Hal kedua yang membuat tim-tim Asia Tenggara bisa iri kepada Indonesia adalah, karena ternyata, di babak kualifikasi nanti, mereka hanya mendapatkan jatah 7 tiket putaran final saja untuk diperebutkan!
Menyadur unggahan akun Instagram @theaseanfootball, dengan slot 16 peserta di putaran final gelaran, yang mana sembilan di antaranya sudah ada pemilik, maka nantinya hanya ada 7 slot saja untuk diisi oleh tim-tim peserta babak kualifikasi.
Hal ini tentunya berbeda dengan gelaran kualifikasi sebelumnya, para peserta babak kualifikasi memiliki kesempatan besar untuk lolos karena memperebutkan 15 tiket untuk ke putaran final.
3. Rasio Persaingan yang Sangat Tinggi
Berkaitan dengan menurunnya jumlah tiket yang diperebutkan oleh para peserta kualifikasi, maka akan dapat dipastikan rasio persaingan yang terjadi di fase ini akan sangat tinggi.
Asumsinya, dengan hanya ada 7 tiket, maka nantinya negara-negara peserta babak kualifikasi yang jumlahnya mencapai puluhan negara, akan dibagi menjadi 7 grup yang mana pemuncak klasemen akhir akan mendapatkan tiket ke putaran final.
Imbasnya adalah, jika kita berkaca pada data dari AFC pada edisi terakhir kualifikasi diikuti oleh 44 negara, maka nantinya sejumlah 35 negara (karena sudah dikurangi 9 tim yang lolos otomatis) akan berjubel dalam 7 grup.
Itu berarti, setiap grup nantinya akan terdiri dari 5-6 negara, yang akan saling berjibaku untuk memperebutkan satu tiket menuju putaran final.
Jumlah ini tentunya meningkatkan persaingan di kalangan kontestan. Pasalnya, di kualifikasi edisi 2025 lalu, setiap grup hanya berisikan 4 negara, yang mana tiket yang diperebutkan juga lebih dari dua kali lipatnya dari saat ini.
Nah, kalau melihat fakta seperti ini, sepertinya memang cukup pantas ya jika negara-negara lainnya di Asia Tenggara iri kepada Timnas Indonesia.