hobi

McLaren Terlalu Tangguh, Red Bull Kubur Harapan Raih Gelar Musim Ini

McLaren Terlalu Tangguh, Red Bull Kubur Harapan Raih Gelar Musim Ini
McLaren (Instagram/@mclaren)

Yoursay.id - McLaren benar-benar membayar tuntas kekecewaan mereka di GP Kanada beberapa waktu lalu dengan penampilan mengagumkan di GP Austria akhir pekan kemarin.

Setelah tampil mengecewakan pada seri sebelumnya, tim yang identik dengan warna oranye tersebut berhasil bangkit dengan cara yang sangat meyakinkan di Sirkuit Red Bull Ring.

Lando Norris sukses mengamankan kemenangan gemilang di lintasan satu ini menegaskan kekuatannya dan kemampuannya yang masih layak diperhitungkan dalam perebutan gelar musim ini.

Tak hanya itu, Oscar Piastri juga menunjukkan kualitasnya dengan finis tepat di belakang Norris, melengkapi kebahagiaan McLaren dengan raihan posisi satu-dua.

Dominasi McLaren ini membuat banyak pihak terkejut, termasuk Christian Horner. Bos tim Red Bull tersebut tampak kebingungan sekaligus kagum melihat kedua pembalap McLaren melaju cepat dalam waktu yang bersamaan sepanjang balapan.

"Yang benar-benar mengesankan, dan bagi saya tidak ada tim lain yang mampu melakukannya adalah saat melihat seberapa dekat Oscar dengan Lando dengan mobil yang kehabisan bahan bakar di awal," ujar Horner, dilansir dari laman Crash.

Di sisi lain, balapan ini justru menjadi mimpi buruk bagi tim tuan rumah, Red Bull Racing. Red Bull harus menelan pil pahit setelah dua pembalapnya tidak berhasil mencetak poin. Max Verstappen gagal menyelesaikan balapan akibat terlibat insiden dengan pembalap muda Mercedes, Kimi Antonelli.

Kecelakaan itu memaksa Verstappen menepi dan mundur sebelum menyentuh garis finis. Tak sampai di situ, Yuki Tsunoda yang diharapkan setidaknya menyumbang poin juga tak mampu berbuat banyak. Pembalap asal Jepang itu justru menyelesaikan balapan di urutan paling belakang.

Hasil ini membuat catatan mengesankan Red Bull yang selalu membawa pulang poin selama 77 balapan terakhir terhenti di Austria, sekaligus menjadi tamparan keras bagi Red Bull, yang sebelumnya nyaris tak tersentuh oleh rival-rival mereka.

"Itu adalah balapan kandang yang tak terlupakan. Kami kurang beruntung (di babak kualifikasi), yang kemudian menempatkan kami pada posisi di mana Anda berada di zona kecelakaan, dan Kimi baru saja kehilangan kendali dengan cara yang spektakuler di Tikungan 3," tambahnya.

Kini, dengan McLaren yang semakin kuat, Christian Horner dan seluruh timnya harus segera menemukan solusi untuk bangkit dan mengembalikan dominasi mereka di seri-seri berikutnya.

Lantas, bagaimana dengan nasib gelar juara dunia? Di satu sisi, penasihat olahraga Red Bull, Helmut Marko, sudah mengakui bahwa harapan mereka untuk meraih gelar juara dunia F1 sudah pupus setelah kegagalan seri Austria ini.

Verstappen kini berada di posisi 3 kejuaraan dengan mengumpulkan poin sebanyak 115 poin. Meskipun berada di posisi 3 dan masih ada cukup waktu untuk mengejar, Helmut Marko menjabarkan kesenjangan yang terjadi antara Red Bull dan McLaren.

McLaren sejauh ini hanya mengalami penurunan hasil di GP Kanada saja, itu pun disebabkan mereka membutuhkan suku cadang baru dan yang jelas tidak akan terjadi untuk kedua kali.

"Sayangnya, keduanya, selisih waktu dan selisih 60 poin, yang hampir setara dengan tiga kemenangan balapan. Itu sangat sulit untuk dipulihkan," kata Helmut Marko.

Hal serupa juga disampaikan oleh pembalap mereka Max Verstappen yang tampaknya sudah legowo untuk menerima kenyataan bahwa kini mereka hanya bisa melakukan yang terbaik, tanpa berpikir soal kejuaraan.

Setelah mencetak begitu banyak prestasi dalam 4 musim terakhir, tentu kemunduran Red Bull ini amat sangat disayangkan. Kendati demikian, Christian Horner, mengaku bahwa Red Bull akan tetap bekerja keras untuk memberikan yang terbaik dalam setiap seri yang tersisa di Formula 1 musim 2025 ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda