hobi
Karel Mainaky Ungkap Evaluasi Pasangan Apri/Febi, Ada Progres Positif

Potensi duet Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum sebagai pasangan baru di sektor ganda putri Pelatnas PBSI sebenarnya cukup menjanjikan. meski belum catatkan prestasi juara, tetapi progres yang dialami terbilang positif.
Secara individu Apri sendiri sudah memiliki banyak pengalaman di sederet turnamen dunia, baik saat berpasangan dengan Greysia Polii maupun dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Bersama Greys, Apri sukses sabet gelar juara di Olimpiade 2020 yang saat itu sekaligus menciptakan sejarah baru bagi ganda putri Indonesia.
Sedangkan bersama Fadia, Apri juga berhasil catatkan sederet gelar dan berhasil tembus top 5 dunia pada 2023 lalu. Gelar juara di SEA Games 2021, Malaysia Open 2022 level Super 750, hingga Singapore Open 2022 dan Hong Kong Open 2023 level Super 500 berhasil dibawa pulang Apri/Fadia.
Sayang, setelah Greys gantung raket, chemistry dengan Fadia menurun, dan bayangan cedera yang menghantui, Apri sempat menepi dari sederet turnamen BWF. Meski sempat mencoba comeback dengan Fadia, tetapi tampaknya tetap tidak berhasil.
Kemunculan Apri/Febi seolah menjadi peluang baru sekaligus pelipur lara bagi fans tanah air yang rindu dengan performa apik Apriyani Rahayu. Febi sendiri juga merupakan pemain muda yang berbakat dengan potensi smash kencang hingga diharapkan bisa mendukung Apri.
Sejak memulai debut di Taipei Open 2025 level Super 300, Apri/Febi kemudian menjajal peruntungan di Thailand Open 2025 Super 500, Malaysia Masters 2025 Super 500, dan terakhir di Indonesia Open 2025 Super 1000. Sejauh ini, hasil terbaik terjadi di Malaysia Masters 2025 yang sukses tembus babak semifinal.
Melihat hasil laga Apri/Febi sejak debut hingga turnamen terakhir pada Juni 2025 yang diikuti, pelatih kepala sektor ganda putri, Karel Mainaky, memberi jawaban atas pertanyaan tentang kelanjutan duet ini.
“Kalau dari permainan semakin naik. Cuma. Seperti kemarin, saya ngga nyangka Febi bisa menurun. Pas sekali reli (melawan Baik Ha Na/Lee So Hee) lalu timbul ragu, stamina juga menurun”, ujar sang pelatih adik Rionny Mainaky tersebut.
Pelatih yang akrab disapa Kak Karel tersebut menyoroti penurunan permainan Febi di laga babak kedua Indonesia Open 2025 yang dirasa seharusnya bisa lebih dari itu. Meski progres permainan Apri/Febi dinilai cukup positif, tetapi tampaknya Karel juga menyoroti aspek lain yang menjadi evaluasi pasangan baru ini.
“Saya ngga nyangka, karena di latihan dia ngga segitu. Makanya saya tanya kondisinya bagus atau ngga. Karena kalau di latihan saya ngga lihat dia begitu. Secara normal permainannya kemarin bisa menang straight. Tapi ya kita harus terima”, tambahnya.
Mengenai kondisi Apri yang sempat cedera dan baru comeback pasca recovery, Karel sendiri melihat ada perkembangan yang cukup positif.
“Apri sih bagus. Dari latihan. Pertama saya datang ke sini (Pelatnas) masih pincang dan segala macam. Tapi dia terus berkembang. Kemarin dia mainnya bagus”, puji Karel mengamati permainan Apri baru-baru ini.
Lebih lanjut Karel Mainaky juga tetap menegaskan jika permainan Apri masih bisa berkembang lagi meski sudah cukup bagus.
“Menurut saya, dengan latihan segitu, dia bisa main segitu sudah cukup bagus. Tapi belum puas”, tambahnya.
Dengan perkembangan yang terbilang cukup positif, seharusnya Apri/Febi masih bisa berlanjut dan kembali dikirim ke sederet turnamen sesuai agenda BWF selanjutnya. Namun, melihat turnamen terdekat di Japan Open 2025 level Super 750, tampaknya peringkat Apri/Febi masih belum mencukupi.
Saat ini Apri/Febi masih berada dalam daftar reserve urutan ketiga untuk Japan Open 2025. Artinya, Apri/Febi baru bisa masuk main drawing jika ada setidaknya tiga pemain dunia yang mundur dari Japan Open 2025.