health
Stunting Bukan Takdir! Kenali Penyebab, Bahaya, dan Solusi untuk Anak

Yoursay.id - stunting, atau kekerdilan, sering dianggap sebagai takdir yang diwariskan leluhur. Mitos ini terus mengakar dalam masyarakat, terutama di daerah pedesaan Indonesia. Padahal, data dari World Health Organization (WHO, 2023) menunjukkan bahwa 22% anak di bawah lima tahun di Indonesia mengalami stunting, dengan penyebab utamanya adalah kurang gizi kronis dan buruknya Sanitasi.
Faktor genetik hanya berkontribusi sekitar 20%, sementara 80% sisanya dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku (Kementerian Kesehatan RI, 2022). Artinya, stunting bukan takdir—ia adalah masalah yang bisa dicegah dengan intervensi tepat.
Akar Masalah stunting: Dari Pola Asuh hingga Krisis Sanitasi
1. Pola Asuh yang Tidak Berbasis Sains
2. Sanitasi Buruk: Biang Kerok Tersembunyi
3. Air Bersih: Masalah Struktural yang Dibiarkan
Akses air bersih masih menjadi privilese di banyak wilayah. Di Nusa Tenggara Timur, misalnya, hanya 30% rumah tangga yang memiliki akses air minum aman (Bappenas, 2021). Air sungai atau sumur tercemar arsenik dan bakteri sering dijadikan sumber minum, memicu radang usus kronis (environmental enteropathy) yang menghambat pertumbuhan.
4. Perilaku Apatis: “Dulu Juga Begini, Kok Sehat!”
Dampak stunting: Lebih dari Sekadar Tubuh Pendek
stunting adalah bom waktu bagi individu dan negara. Dampaknya meliputi:
1. Gangguan Kognitif:
Anak stunting memiliki IQ rata-rata 10-15 poin lebih rendah (The Lancet, 2021). Di sekolah, mereka kesulitan memahami pelajaran dan cenderung putus sekolah.
2. Risiko Penyakit Kronis:
stunting meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, dan obesitas di usia dewasa akibat metabolisme terganggu (WHO, 2022).
3. Kerugian Ekonomi:
Bank Dunia (2023) memperkirakan stunting menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 2-3% dari PDB Indonesia per tahun karena produktivitas rendah.
Solusi Multisektoral: Dari Keluarga hingga Kebijakan Negara
1. Edukasi Berbasis Komunitas
2. Revolusi Sanitasi Total
3. Intervensi Pemerintah yang Terintegrasi
4. Kolaborasi dengan Swasta dan NGO
stunting bukan konspirasi dunia, melainkan akibat dari ketidaktahuan dan ketidakpedulian yang dibiarkan bertahun-tahun. Dengan kombinasi edukasi, infrastruktur, dan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa menurunkan angka stunting hingga 14% pada 2024, sesuai target RPJMN.
Mari berhenti menyalahkan takdir. Generasi sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa.
Alfino Hatta
Menuliskan sesuatu, mengembangkan semuanya, dan senang menjadi penjelajah.
Total Artikel 48