Entertainment
Siapin Tisu! 4 Rekomendasi Film tentang Luka Trauma yang Belum Sembuh

Yoursay.id - Kisah manusia adalah sebuah kanvas luas yang dipenuhi dengan berbagai pengalaman, baik yang membahagiakan maupun yang menyakitkan. Dari sekian banyak pengalaman tersebut, beberapa meninggalkan bekas yang begitu dalam, membentuk apa yang kita sekenal sebagai trauma.
Trauma bukan sekadar ingatan buruk, melainkan luka yang bersemayam dalam jiwa, memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Seringkali, luka ini tak terlihat dari luar, namun efeknya begitu nyata dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, bahkan bertahun-tahun setelah peristiwa pemicunya berlalu.
Berbagai film telah mencoba menggambarkan perjuangan manusia dalam menghadapi trauma yang belum sembuh, menyoroti bagaimana masa lalu dapat terus menghantui masa kini, serta proses panjang dan berliku menuju penyembuhan.
Berikut adalah beberapa rekomendasi film yang mengupas tema luka trauma yang belum sembuh. Yuk, simak artikelnya!
1. The Perks of Being a Wallflower

Film ini menceritakan tentang Charlie, seorang remaja pemalu dan sensitif yang baru masuk SMA, merasa kesepian dan sulit beradaptasi. Masa lalunya yang kelam membuatnya sering menyendiri.
Hidupnya berubah saat ia bertemu Sam dan Patrick, kakak kelas yang bebas dan karismatik. Mereka dengan hangat menerima Charlie ke dalam lingkaran pertemanan mereka. Bersama, Charlie merasakan kebebasan, cinta pertama yang rumit, dan berbagai pengalaman baru yang membentuknya. Ia belajar menghadapi tantangan remaja, seperti masalah keluarga dan rahasia masa lalu yang mulai terkuak.
Film ini adalah kisah jujur tentang persahabatan, cinta, kesehatan mental, dan pencarian jati diri, menunjukkan bagaimana kita bisa menemukan kebahagiaan di tengah kekacauan hidup.
2. Silenced

Film Korea "Silenced" didasarkan pada kisah nyata. Ceritanya berpusat pada Kang In-ho, seorang guru seni yang baru pindah ke sekolah khusus tunarungu di Gwangju. Awalnya, ia senang dengan pekerjaan barunya.
Namun, ia mulai curiga ketika melihat perilaku aneh dan luka-luka pada beberapa murid. Bersama Yu-jin, seorang aktivis hak-hak wanita, In-ho mengungkap kebenaran mengerikan, banyak murid di sekolah itu telah menjadi korban pelecehan seksual oleh para staf dan kepala sekolah.
Ketika mereka berusaha membawa kasus ini ke pengadilan, mereka dihadapkan pada sistem hukum yang korup dan masyarakat yang acuh tak acuh. Film ini menunjukkan perjuangan pahit mereka mencari keadilan bagi para korban yang mengalami trauma dan suara mereka yang dibungkam.
3. A Good Person

Film "A Good Person" bercerita tentang Allison, seorang wanita muda yang hidupnya hancur setelah terlibat dalam kecelakaan mobil yang fatal. Kecelakaan itu merenggut nyawa tunangannya dan adik iparnya. Akibatnya, Allison bergulat dengan rasa bersalah yang mendalam, kecanduan obat resep, dan depresi.
Empat tahun kemudian, Allison yang masih berjuang menemukan titik balik. Ia secara tak terduga kembali terhubung dengan Daniel, mantan ayah tunangannya yang juga menderita kesedihan mendalam dan kecanduan alkohol.
Melalui persahabatan tak biasa yang berkembang antara mereka, Allison dan Daniel mencoba saling membantu untuk menghadapi rasa sakit, mencari pengampunan, dan menemukan jalan menuju penyembuhan di tengah kerapuhan hidup.
4. The Body Remembers When The World Broke Open

Film ini mengisahkan pertemuan tak terduga antara dua wanita Indigenous (pribumi Kanada) di Vancouver, Kanada. Aila, seorang perempuan muda yang sedang hamil dan ketakutan, terlihat lari di tengah hujan setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Secara kebetulan, ia ditemukan oleh Rosie, seorang seniman yang berpenampilan berbeda dari Aila. Meski awalnya canggung dan ragu, Rosie memutuskan untuk tidak meninggalkan Aila sendirian di jalan. Ia mengajak Aila ke rumahnya, mencoba memberikan tempat yang aman dan sebuah dukungan.
Film ini secara intim menunjukkan momen-momen percakapan, keheningan, dan interaksi emosional mereka sepanjang satu malam, menggambarkan kompleksitas trauma, solidaritas antarperempuan, dan pentingnya koneksi manusia di saat-saat paling rentan.
Itulah beberapa rekomendasi film tentang luka trauma yang belum sembuh. Jangan lupa siapin tisu saat menontonnya, ya!